SIANTAR TAK LAGI SAMA
Oleh: Rahman Saputra Tamba
" Kritik Terhadap Kehidupan
Beragama "
Embel-Embel Kota Toleransi Pernah Disematkan Pada Kota Ini (IKT, 5,90 - 2017). Hal tersebut terlihat dalam keseharian masyarakat (Hal Peribadahan, Menghargai Perbedaan, & Hidup Berdampingan). - Ini Kisah Masa Lalu
Kini, Keberadaan Toleransi Kian Menipis Dikota Ini. Faktor Peribadahan Kian Mencuat Keranah Publik. Seperti Waktu Peribadahan Yang Kadang-Kadang Berlangsung Bersamaan Tiap Umat Bergama (Lari Dari Koridor Waktu Peribadahan).
Dalam Hal Menghargai Perbedaan, Sikap Egosentris Yang Kunjung Terlihat. Pihak Satu Menekan Pihak Lainnya Terkait Hal Berpakaian. Sikap Pembenaran Akan Suatu Ajaran Akhirnya Menjadi Pedoman Bagi Kelompok Tertentu.
Hidup Berdampingan Kian Sulit Dilihat Dalam Keseharian. Kini Ia Hanya Dapat Ditemui Dalam Acara - Acara Yang Penuh Dengan Pencitraan. Malah Ragam Masalah Yang Selalu Berdampingan Diantara Masyarakat Beragama.
Apa Yang Hendak Dikatakan, Ketika Keragaman Mulai Luntur Secara Perlahan ?. Hanya Ini Yang Bisa Kukatakan Untuk Sebuah Kota Mantan Toleran Yang Tergantikan.
Comments
Post a Comment