Skip to main content

(XI. SURAT GALATIA)


“ Surat Paulus kepada Jemaat Di Galatia “
Oleh :  Rahman Saputra Tamba

A. Pendahuluan
            Surat Galatia, ialah surat yang ditulis oleh Paulus sendiri. Ia menulis surat ini kepada jemaat yang ada disebelah selatan seperti Listra dan Derbe (Tertulis pula didalam Kisah Para Rasul ). Banyak para ahli yang berpendapat bahwa surat ini ditulis antara tahun 49-55 SM. Selain kepada jemaat Galatia, surat ini juga ditujukan terhadap orang-orang kafir yang telah bertobat menjadi Kristen (Gal 4:8, 5:2-3, 6:12-13). Tujuan Paulus menulis surat ini terlihat ketika dirinya mendorong orang banyak untuk bertobat dari dosa. Surat Galatia berisi beberapa hal yang menarik bagi pembaca, dimana ketika kita membaca surat Galatia, kita langsung dapat memahami maksud dan tujuan dari pada Paulus sang penulis.

B. Hal yang menarik 
            Dalam surat Galatia, terdapat banyak hal-hal yang menarik yang dapat kita lihat.  Misalnnya didalam surat Galatia 1:1, terdapat salam pembuka dari Paulus, yang mengatas namakan dirinya bukan manusia melainkan Yesus Kristus, Allah Bapa. Sama seperti halnya Galatia 1:1, Galatia 1:10juga terang-terangan mengambarkan sosok pribadi Paulus yang merendahkan diri dihadapan orang lain. Lalu didalam Galatia 1:11-24, terlihat dengan jelas gambaran pribadi Paulus yang taat terhadap Allah “ tanpa belas kasihan menindas Jemaat Allah dan berusaha keras untuk membinasakannya. Dan dia orang yang sangat maju dari teman sebayanya di bangsanya, dan ia sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangnya. Dalam kasih karunia Allah memanggil Paulus dan telah memilihnya sejak di dalam kandungan ibunya. Didalam Galatia 3:6-18, jelas menggambarkan hal yang menarik pada saat itu, yakni : Paulus menunjukan kepada jemaaatnya bahwa “ Iman menghasilkan keselamatan, tetapi hukum Taurat menghasilkan kutuk. Di dalam Galatia 3:20- Galatia 4:8, juga terdapat hal-hal yang menarik pembaca dalam memahami surat Galatia dimana“ hukum Taurat diangkat dan pada saat yang bersamaan Paulus menyatakan pendapatnya dihadapan jemaatnya. Dimana hukum Taurat diberikan kepada seseorang  dengan perantaraan malaikat-malaikat. Saat sebelum kedatangan Kristus, hukum Taurat tersebut telah menjadipenuntun, namun dengan kedatangan Kristus, menjadi di hapuskan oleh Iman. Hal yang menariknya ialah orang-orang Kristen tidak lagi di bawah para penjaga, melainkan telah menerima pengangkatan melalui Yesus Kristus.

Comments

Popular posts from this blog

(LX. SAKRAMEN BAPTISAN DI HKBP)

SAKRAMEN BAPTISAN DI HKBP  I. Pendahuluan             Baptisan merupakan salah satu sakramen yang diperintahkan oleh Yesus sendiri dalam Amanat AgungNya. Oleh karena itu gereja melayankan baptisan sebagai salah satu sakramen bagi orang percaya.             Kata “baptis” berasal dari Bahasa Yunani, “baptizo” yang artinya: mencelupkan ke dalam air ataupun memasukkan ke dalam air. Pemandian ke dalam air baru menjadi “baptisan” apabila dilaksanakan dengan upacara seremonial yang khusus. [1] Baptisan yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus, yaitu baptisan yang berlaku di tengah-tengah gereja, bukan hanya menunjuk pada Kerajaan Allah yang masih akan datang, melainkan menjadi bukti dan mengukuhkan perwujudan atas kedatangan Kristus ke dunia. [2] HKBP sebagai salah satu gereja Tuhan di Indonesia mengakui dan melayankan Baptisan Kudus sebagai salah satu sakramen di samp...

(LXXVI. MENGENAL PDT. DR. SOUNTILON MANGASI SIAHAAN DAN PEMIKIRAN-PEMIKIRAN TEOLOGISNYA)

MENGENAL PDT. DR. SOUNTILON   MANGASI SIAHAAN DAN PEMIKIRAN-PEMIKIRAN TEOLOGISNYA [1] 1. Biografi             Pdt. Dr. Sountilon M. Siahaan lahir pada tanggal 7 April 1936 di desa Meat-Balige, sebuah desa di tepian Danau Toba. Setelah tamat dari SMA Negeri Balige 1956, beliau melanjutkan belajar ke Fakultas Teologi Universitas HKBP Nommensen dan selesai tahun 1961. Menikah pada 26 Agustus 1961. Sejak tahun 1961-1963 beliau bekerja sebagai Pendeta Praktek dan sekaligus sebagai Pendeta Pemuda/Mahasiswa HKBP Ressort Jawa Tengah yang berkedudukan di Yogyakarta. Ditahbiskan sebagai Pendeta HKBP pada 1 Juli 1962.             Beliau selanjutnya tugas belajar ke Universitas Hamburg pada tahun 1963 dan memperoleh gelar Magister Teologi pada tahun 1967 dan meraih gelar Doktor Teologi (Cum Laude) pada tahun 1973 dengan disertasi yang berjudul Die Konkretisierung ...

(XXXI. TAFSIRAN HISTORIS KRITIS MAZMUR 23:1-6)

Tinjauan Historis Kitab Mazmur 23:1-6 Oleh " Rahman Saputra Tamba " BAB I Pendahuluan             Nama kitab ini dalam LXX adalah Psalmoi [1] . Alkitab bahasa latin memakai nama yang sama. Kata Yunani (dari kata kerja psallo yang artinya “memetik atau mendentingkan”). Mula-mula digunakan untuk permainan alat musik petik atau untuk alat musik itu. Kemudian kata ini menunjukkan nyanyian ( psalmos ) atau kumpulan nyanyian ( psalterion) . [2] Dalam bahasa Ibrani ada kata mizmor yang artinya “sebuah nyanyian yang dinyanyikan dengan iringan musik”, namun judul Kitab Mazmur dalam bahasa Ibrani adalah [3] tehillim yang artinya “puji-pujian atau nyanyian pujian”.             Dalam Alkitab Ibrani, Kitab Mazmur terdapat pada awal bagian Kitab-kitab. Para nabi menempatkan sebelum Kitab Amsal dan tulisan hikmat lainnya, dengan alasan bahwa kumpulan tulisan Da...