Skip to main content

(VII. SURAT 1&2 KORINTUS)


“Surat Paulus 1 kepada jemaat yang ada di Korintus”
Oleh :  Rahman Saputra Tamba

I. Pendahuluan
            Surat 1 Korintus merupakan surat yang ditulis oleh Paulus sendiri. Surat Korintus yang pertama ditulis setelah Paulus menerima kabar buruk dari orang-orang kloe. Berita buruk tersebebut meliputi adanya persoalan-persoalan keikutsertaan jemaat korintus didalam upacara keagamaan kafir, serta adanya kegiatan pelacuran. Berdasarkan (Kisah Para Rasul 20:31), penulisan surat 1 Korintus ditulis pada akhir tahun 56. Adapun tujuan dari penulisan surat ini didasarkan atas adanya perbedaan diantara mereka  sendiri.  Atas perbedaan inilah Paulus menulis suratnya untuk menegur perpecahan yang telah merusak iman jemaat.

II. Hal-hal yang menarik
            Didalam surat 1 korintus, terdapat beberapa hal yang menurut saya begitu menarik untuk diselidiki dan sangat penting untuk diketahui. Berikut beberapa hal-hal yang menarik yang ada didalam surat 1 Korintus :Pertama, didalam (1Korintus 5:11)Orang Kristen yang bertindak buruk”. Pandangan Paulus awalnya bertolak belakang terhadap orang kristen yang ada disana. Hal ini dikarenakan banyaknya orang kristen yang mengkritik anggota-anggotanya, melakukan tindakan cabul, kikir, penyembahan terhadap berhala, pemabuk, serta penipu. Oleh karena itu pada akhirnya dengan bantuan Roh kudus, Paulus mengusir orang-orang yang melakukan kejahatan tersebut (5:13). Kedua, Pakaian untuk beribadah”(1 Korintus 11:1-16). Kutipan ini digunakan Paulus terhadap jemaat-jemaat yang ada dikota Korintus. Dimana Paulus menjelaskan agar orang-orang haruslah berpakaian dengan pantas, bukan untuk menarik perhatian orang lain (Pamer) atau godaan untuk lawan jenis. Hal ini begitu menarik karena yang terjadi di dalam (11:1-16), jelas-jelas tergambar dalam keadaan saat ini. Ketiga, Konsep tentang Kasih” (1 Korintus 13:1-13). Kutipan ini muncul ketika Paulus sedang berbicara tentang karunia-karunia. Didalam didalam pembicaraan Paulus, ia menekankan bahwa semua kemampuan itu tidak berarti jika tidak keluar dari hati yang penuh kasih. Dengan demikian Paulus pada saat itu sangat menekankan bahwa kemampuan seseorang untuk mengasihi orang lain, merupakan karunia terbesar dari semua karunia yang lebih besar dari pengharapan bahkan lebih besar dari pada Iman. Keempat,  Didalam (1korintus 11:20-33) tentang “Perjamuan Tuhan”. Kutipan ini merupakan perayaan yang dilakukan bersama untuk mengenang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Beberapa hal yang menarik yang dapat dilihat di dalamnya yakni : dimana ketika itu jemaat Korintus yang ada telah telah mengganti perayaan tersebut menjadi pemisahan diantara orang-orang kaya dan orang-orang miskin. Dimana orang-orang kaya makan dengan makanan yang istimewa, sedangkan orang-orang miskin makan dengan makanan yang tersisa.














Comments

Popular posts from this blog

(LX. SAKRAMEN BAPTISAN DI HKBP)

SAKRAMEN BAPTISAN DI HKBP  I. Pendahuluan             Baptisan merupakan salah satu sakramen yang diperintahkan oleh Yesus sendiri dalam Amanat AgungNya. Oleh karena itu gereja melayankan baptisan sebagai salah satu sakramen bagi orang percaya.             Kata “baptis” berasal dari Bahasa Yunani, “baptizo” yang artinya: mencelupkan ke dalam air ataupun memasukkan ke dalam air. Pemandian ke dalam air baru menjadi “baptisan” apabila dilaksanakan dengan upacara seremonial yang khusus. [1] Baptisan yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus, yaitu baptisan yang berlaku di tengah-tengah gereja, bukan hanya menunjuk pada Kerajaan Allah yang masih akan datang, melainkan menjadi bukti dan mengukuhkan perwujudan atas kedatangan Kristus ke dunia. [2] HKBP sebagai salah satu gereja Tuhan di Indonesia mengakui dan melayankan Baptisan Kudus sebagai salah satu sakramen di samp...

(LXXVI. MENGENAL PDT. DR. SOUNTILON MANGASI SIAHAAN DAN PEMIKIRAN-PEMIKIRAN TEOLOGISNYA)

MENGENAL PDT. DR. SOUNTILON   MANGASI SIAHAAN DAN PEMIKIRAN-PEMIKIRAN TEOLOGISNYA [1] 1. Biografi             Pdt. Dr. Sountilon M. Siahaan lahir pada tanggal 7 April 1936 di desa Meat-Balige, sebuah desa di tepian Danau Toba. Setelah tamat dari SMA Negeri Balige 1956, beliau melanjutkan belajar ke Fakultas Teologi Universitas HKBP Nommensen dan selesai tahun 1961. Menikah pada 26 Agustus 1961. Sejak tahun 1961-1963 beliau bekerja sebagai Pendeta Praktek dan sekaligus sebagai Pendeta Pemuda/Mahasiswa HKBP Ressort Jawa Tengah yang berkedudukan di Yogyakarta. Ditahbiskan sebagai Pendeta HKBP pada 1 Juli 1962.             Beliau selanjutnya tugas belajar ke Universitas Hamburg pada tahun 1963 dan memperoleh gelar Magister Teologi pada tahun 1967 dan meraih gelar Doktor Teologi (Cum Laude) pada tahun 1973 dengan disertasi yang berjudul Die Konkretisierung ...

(XXXI. TAFSIRAN HISTORIS KRITIS MAZMUR 23:1-6)

Tinjauan Historis Kitab Mazmur 23:1-6 Oleh " Rahman Saputra Tamba " BAB I Pendahuluan             Nama kitab ini dalam LXX adalah Psalmoi [1] . Alkitab bahasa latin memakai nama yang sama. Kata Yunani (dari kata kerja psallo yang artinya “memetik atau mendentingkan”). Mula-mula digunakan untuk permainan alat musik petik atau untuk alat musik itu. Kemudian kata ini menunjukkan nyanyian ( psalmos ) atau kumpulan nyanyian ( psalterion) . [2] Dalam bahasa Ibrani ada kata mizmor yang artinya “sebuah nyanyian yang dinyanyikan dengan iringan musik”, namun judul Kitab Mazmur dalam bahasa Ibrani adalah [3] tehillim yang artinya “puji-pujian atau nyanyian pujian”.             Dalam Alkitab Ibrani, Kitab Mazmur terdapat pada awal bagian Kitab-kitab. Para nabi menempatkan sebelum Kitab Amsal dan tulisan hikmat lainnya, dengan alasan bahwa kumpulan tulisan Da...