Skip to main content

(XXIV. ORGANISASI SOSIAL : STRUKTUR MASYARAKAT)


ORGANISASI SOSIAL : STRUKTUR MASYARAKAT
Oleh :  Rahman Saputra Tamba

I. Pendahuluan
            “ Manusia sejak lahir mulai mengenal istilah keluarga sebagai suatu organisasi “. Ungkapan inilah yang mendasari latar belakang sosial didalam kalangan masyarakat, baik didalam kekerabatan keluarga, organisasi hingga pada struktur sosial dialam kemasyarakatan. Dimana didalamnya tercakup aturan-aturan yang berhubungan dengan garis penghubung keturunan.

II. Isi
Didalam organisasi sosial, terdapat aturan yang menentukan kedudukan setiap orang (Laki-laki, Perempuan) didalam masyarakat. Kedudukan tersebut dapat terbagi atas beberapa bagian besar yakni : Suku dan Klien. Dari kedudukan itulah muncul jalinan persaudaran sedarah serta persahabatan yang terus berkembang hingga menjadi suatu perkumpulan. Didalam arti yang lebih luas, struktur sosial juga dapat mencakup seluruh bagian / wilayah yang luas. Dan didalam arti sosiologi dikenal dengan istilah pranata. Dimana mengakibatkan adanya keterlibatan didalam kehidupan. Didalam keluarga, ada dikenal dengan istilah “ keluarga biologis” atau “ keluarga” didalam istilah sosiologis. Didalam masyarakat digambarkan keluarga sebagai suatu impian biologis dan bukan fakta sosiologis. Misalnya hal ini dapat terlihat jelas didalam masyarakat patrilineal dimana ayah memiliki ayahnya lagi (bapa) dan seterusnya. Atau kelompok matrilineal  dimana seorang ibu memiliki ibu dari ibunya (nenek) diana ibu dari nenek itulah yang dianggap nenek moyang. Cara yang diatas belum dianggap sepenuhnya sempurna didalam menarik garis keturunan secara biologis, dan hanya mampu bertahan untuk beberapa generasi saja. Karna didataran Eropa banyak garis keturunan yang memakai keduanya (Multirinel). Sebaliknya apabila kelompok yang bergaris keturunan Matrelineal, akan memiliki hubungan yang berbeda-beda. Seperti halnya pada orang Zuni (suku Indian di Amerika Serikat) yang memiliki penyakit akibat  kebiasaan yang tidak baik. Hal itu dikarenakan seorang suami tidak memiliki suatu kedudukan dirumah pihak istri (Matrilineal). Berbeda pula dengan di Kepulauan Trobriand, dikenal dengan istilah “ Unilineal “, yang muncul akibat adanya tradisi bahwa kaum lelaki tidak boleh memegang peranan fisiologis didalam proses reproduksi. Seorang wanita dianggap hamil karena akibat oleh makhluk-makluk halus gaib tertentu yang memasuki kandungannya ketika mengalami proses persetubuhan. Dinegara Australia, berlaku istilah keturunan Patrilineal (keturunan Ayah). Didalam seluruh suku Australia, pihak saudara laki-laki kandung dan dan saudara perempuan kandung dari ayah, menduduki tempat utama didalam kehidupan seseorang dan seluruh sistem. Disana juga dikenal istilah “ monogami dan poligami “. Dimana monogami, dilakukan hanya kepada satu istri dan tidak akan berganti baik digoncang suatu masalah ataupun gangguan. Sedangkan poligami sendiri terdiri dari dua jenis yakni : perkawinan “ dimana seorang suami mempunyai beberapa istri ( lebih dari satu ). Sedangkan poliandri “ dimana seorang istri mempunyai lebih dari seorang suami. Sebagai contoh, dimana seorang perempuan menikah dengan seorang lelaki yang menjadi istri saudara-saudar lelaki suaminya. Jika seorang wanita dikawinkan secara paksa semasa anak, maka kewanangna untuk menjadi suaminya dicadangkan untuk semua saudara-saudara lelaki yang akan dilahirkan. Dengan kerabat istri, seorang suami juga harus menjalani hubungan yang baru, begitu pula dengan kerabat suam. Pola konsep ini telah lama dilakukan dan selalu menjadi patokan didalam masyarakat.
Didalam sistem-sistem keturunan yang bersifat unilineal, dapat ditemukan dengan melusuri terhadap nenek moyang serta penentuan hubugan keluarga yang dipermudah dan penempatan keluarga inti didalam kekerabatan yang lebih luas, lebih sederhana dibandingkan dengan konsep keluarga bilateral. Istilah kekerabatan yang dikenal, para ahli antropologi dengan berbagai tujuan Salah satu sistem istilah kekerabatan yang paling tersebar yakni prinsip “ keturunan uniateral / sepihak “. Yakni sebuah sistem klasifikator yang menggap generasi sebagai unsur utama sedang tingkat hubungan keluarga dianggap sebagai kurang penting. Didalam masyarakat, terdapat satu pola perkawinan yang banyak digemari yakni perkawinan Cross-Cousins atau sepupu silang  artinya “ anak-anak yang berasal dari seorang pria dan wanita yang sedarah . Didalam organisasi sosial, keluarga dikenal dengan pranata yang terbesar (extended). Dengan jelas disebutkan pranata-pranata keluarga hanya merupakan titik-titik petunjuk dalam suatu kerangka kelanjutan untuk kontinum yang melihat bentuk dan fungsinya yang pada akhirnya bentuk kerangka tertentu atau kontinum atau kearah yang lebih luas. Dari contoh-contoh ini dinyatakan sebagai suatu pranata yang tersebar sangat luas. Pengkajian-pengkajian mengenai bentuk-bentuk struktur sosia yang melembaga yang telah digambarkan dalam halaman-halaman sebelumnya. Serta perubahan-perubahan dalam hubungannya dengan sesama warga kelompok dan warga masyarakat. Dengan singkat pandangan sosiologis dapat diartikan sebagai suatu proses diferensiasi didalam norma-norma prilaku perorangan yang merupakan akibat dari interaksi kumulatif diantara individu-individu.

III. Kesimpulan
            Individu berasal dari pada individu lainnya, dan dari pada individu itulah membentuk suatu kominitas, dan dari pada komunitas itulah akhirnya yang membentuk masyarakat hingga adanya organisasi sosial. Dari dalam organisasi sosial, terbentuklah pranata, aturan dan tingkatan kehidupan hingga pada akhirnya pranata sosial itulah yang mengatur manusia baik dalam agama, gender, hingga pernikahan dan norma-norma lainnya.

Comments

Popular posts from this blog

(LX. SAKRAMEN BAPTISAN DI HKBP)

SAKRAMEN BAPTISAN DI HKBP  I. Pendahuluan             Baptisan merupakan salah satu sakramen yang diperintahkan oleh Yesus sendiri dalam Amanat AgungNya. Oleh karena itu gereja melayankan baptisan sebagai salah satu sakramen bagi orang percaya.             Kata “baptis” berasal dari Bahasa Yunani, “baptizo” yang artinya: mencelupkan ke dalam air ataupun memasukkan ke dalam air. Pemandian ke dalam air baru menjadi “baptisan” apabila dilaksanakan dengan upacara seremonial yang khusus. [1] Baptisan yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus, yaitu baptisan yang berlaku di tengah-tengah gereja, bukan hanya menunjuk pada Kerajaan Allah yang masih akan datang, melainkan menjadi bukti dan mengukuhkan perwujudan atas kedatangan Kristus ke dunia. [2] HKBP sebagai salah satu gereja Tuhan di Indonesia mengakui dan melayankan Baptisan Kudus sebagai salah satu sakramen di samp...

(LXXVI. MENGENAL PDT. DR. SOUNTILON MANGASI SIAHAAN DAN PEMIKIRAN-PEMIKIRAN TEOLOGISNYA)

MENGENAL PDT. DR. SOUNTILON   MANGASI SIAHAAN DAN PEMIKIRAN-PEMIKIRAN TEOLOGISNYA [1] 1. Biografi             Pdt. Dr. Sountilon M. Siahaan lahir pada tanggal 7 April 1936 di desa Meat-Balige, sebuah desa di tepian Danau Toba. Setelah tamat dari SMA Negeri Balige 1956, beliau melanjutkan belajar ke Fakultas Teologi Universitas HKBP Nommensen dan selesai tahun 1961. Menikah pada 26 Agustus 1961. Sejak tahun 1961-1963 beliau bekerja sebagai Pendeta Praktek dan sekaligus sebagai Pendeta Pemuda/Mahasiswa HKBP Ressort Jawa Tengah yang berkedudukan di Yogyakarta. Ditahbiskan sebagai Pendeta HKBP pada 1 Juli 1962.             Beliau selanjutnya tugas belajar ke Universitas Hamburg pada tahun 1963 dan memperoleh gelar Magister Teologi pada tahun 1967 dan meraih gelar Doktor Teologi (Cum Laude) pada tahun 1973 dengan disertasi yang berjudul Die Konkretisierung ...

(XXXI. TAFSIRAN HISTORIS KRITIS MAZMUR 23:1-6)

Tinjauan Historis Kitab Mazmur 23:1-6 Oleh " Rahman Saputra Tamba " BAB I Pendahuluan             Nama kitab ini dalam LXX adalah Psalmoi [1] . Alkitab bahasa latin memakai nama yang sama. Kata Yunani (dari kata kerja psallo yang artinya “memetik atau mendentingkan”). Mula-mula digunakan untuk permainan alat musik petik atau untuk alat musik itu. Kemudian kata ini menunjukkan nyanyian ( psalmos ) atau kumpulan nyanyian ( psalterion) . [2] Dalam bahasa Ibrani ada kata mizmor yang artinya “sebuah nyanyian yang dinyanyikan dengan iringan musik”, namun judul Kitab Mazmur dalam bahasa Ibrani adalah [3] tehillim yang artinya “puji-pujian atau nyanyian pujian”.             Dalam Alkitab Ibrani, Kitab Mazmur terdapat pada awal bagian Kitab-kitab. Para nabi menempatkan sebelum Kitab Amsal dan tulisan hikmat lainnya, dengan alasan bahwa kumpulan tulisan Da...