Skip to main content

(IX. SURAT KOLOSE)


“Surat Kolose”
Oleh :  Rahman Saputra Tamba

I. Pendahuluan
            Surat Kolose sama seperti surat Filipi, Filemon dan Efesus, merupakan surat yang berasal dari dalam penjara (Kolose 4:3, 4:10,18). Surat kolose ditulis oleh Paulus sendiri bersama dengan Timotius ketika mereka bersama-sama didalam penjara. Akan tetapi ada pendapat lain yang mengatakan kalau surat ini hanya ditulis oleh Paulus (Kolose 1:2, 4:1, 4:7). Ada pula ahli yang mengatakan bahwa surat Kolose merupakan bagian dari tulisan Psodiegrapa. Paulus menulis surat ini dengan tujuan untuk melawan suatu ajaran sesat yang bersifat gnostis-asketis atau Yudaisme. Dimana pada saat itu banyaknya terdapat penyembahan terhadap malaikat-malaikat (2:8), upacara-upacara Mistis (2:18), adanya aturan-aturan asketis (2:16) serta menuntut penyunatan beserta filsafat, beserta ilmu binatang. Surat Kolose memiliki hubungan yang erat dengan surat Efesus.

II. Hal-hal yang menarik
            a). Didalam Kolose 1:15-16 “Ialah yang menjadi bayang Allah yang tiada kelihatan itu, yaitu Anak sulung yang terlebih dahulu dari pada segala makhluk, karena didalam Dia itu sudah dijadikan segala sesuatu yang dilangit dan yang dibumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, baik perintah, baik penguasa, baik kuasa, maka segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan bagi Dia”. b). Didalam kolose 1:19-20 “Karena adalah kegemaran Allah, bahwa segala kesempurnaan itu terhimpun didalam Dia, dan oleh sebab Dia segala sesuatu diperdamaikan oleh Allah dengan Dirinya, setelah diperbuatnya perdamaian dengan darahnya dikayu salib”. c). Didalam Kolose 2:3 “ Didalam Dia itu ada segala perhimpunan hikmat dan marifat terlindung”. d). Didalam Kolose 2:9 “Didalam Dialah terhimpun segala kelimpahan wujud Allah berlembaga”. e). Didalam Kolose 3:14 “Tetapi yang terutama dari pada sekalian itu ialah kasih, yang menjadi pengikat kesempurnaan. f). Didalam Kolose 3:16 “Biarlah perkataan Kristus itu diam didalam dirimu dengan limpahnya. Dengan segala hikmat ajar-mengajar dan nasehat-nasehat sama sendiri, dengan mazmur dan puji-pujian dan janji rohani menjanjilah dengan syukur kepada Allah dalam hidupmu. g). Didalam Kolose 3:17 “Semuanya, barang apa yang kamu perbuat baik dengan perkataan atau pekerjaan, hendaklah sekaliannya itu dengan nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur kepada Allah yaitu kepada Bapa olehnya”.

Comments

Popular posts from this blog

(LX. SAKRAMEN BAPTISAN DI HKBP)

SAKRAMEN BAPTISAN DI HKBP  I. Pendahuluan             Baptisan merupakan salah satu sakramen yang diperintahkan oleh Yesus sendiri dalam Amanat AgungNya. Oleh karena itu gereja melayankan baptisan sebagai salah satu sakramen bagi orang percaya.             Kata “baptis” berasal dari Bahasa Yunani, “baptizo” yang artinya: mencelupkan ke dalam air ataupun memasukkan ke dalam air. Pemandian ke dalam air baru menjadi “baptisan” apabila dilaksanakan dengan upacara seremonial yang khusus. [1] Baptisan yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus, yaitu baptisan yang berlaku di tengah-tengah gereja, bukan hanya menunjuk pada Kerajaan Allah yang masih akan datang, melainkan menjadi bukti dan mengukuhkan perwujudan atas kedatangan Kristus ke dunia. [2] HKBP sebagai salah satu gereja Tuhan di Indonesia mengakui dan melayankan Baptisan Kudus sebagai salah satu sakramen di samp...

(LXXVI. MENGENAL PDT. DR. SOUNTILON MANGASI SIAHAAN DAN PEMIKIRAN-PEMIKIRAN TEOLOGISNYA)

MENGENAL PDT. DR. SOUNTILON   MANGASI SIAHAAN DAN PEMIKIRAN-PEMIKIRAN TEOLOGISNYA [1] 1. Biografi             Pdt. Dr. Sountilon M. Siahaan lahir pada tanggal 7 April 1936 di desa Meat-Balige, sebuah desa di tepian Danau Toba. Setelah tamat dari SMA Negeri Balige 1956, beliau melanjutkan belajar ke Fakultas Teologi Universitas HKBP Nommensen dan selesai tahun 1961. Menikah pada 26 Agustus 1961. Sejak tahun 1961-1963 beliau bekerja sebagai Pendeta Praktek dan sekaligus sebagai Pendeta Pemuda/Mahasiswa HKBP Ressort Jawa Tengah yang berkedudukan di Yogyakarta. Ditahbiskan sebagai Pendeta HKBP pada 1 Juli 1962.             Beliau selanjutnya tugas belajar ke Universitas Hamburg pada tahun 1963 dan memperoleh gelar Magister Teologi pada tahun 1967 dan meraih gelar Doktor Teologi (Cum Laude) pada tahun 1973 dengan disertasi yang berjudul Die Konkretisierung ...

(XXXI. TAFSIRAN HISTORIS KRITIS MAZMUR 23:1-6)

Tinjauan Historis Kitab Mazmur 23:1-6 Oleh " Rahman Saputra Tamba " BAB I Pendahuluan             Nama kitab ini dalam LXX adalah Psalmoi [1] . Alkitab bahasa latin memakai nama yang sama. Kata Yunani (dari kata kerja psallo yang artinya “memetik atau mendentingkan”). Mula-mula digunakan untuk permainan alat musik petik atau untuk alat musik itu. Kemudian kata ini menunjukkan nyanyian ( psalmos ) atau kumpulan nyanyian ( psalterion) . [2] Dalam bahasa Ibrani ada kata mizmor yang artinya “sebuah nyanyian yang dinyanyikan dengan iringan musik”, namun judul Kitab Mazmur dalam bahasa Ibrani adalah [3] tehillim yang artinya “puji-pujian atau nyanyian pujian”.             Dalam Alkitab Ibrani, Kitab Mazmur terdapat pada awal bagian Kitab-kitab. Para nabi menempatkan sebelum Kitab Amsal dan tulisan hikmat lainnya, dengan alasan bahwa kumpulan tulisan Da...