“Surat Kolose”
Oleh : Rahman Saputra Tamba
Oleh : Rahman Saputra Tamba
I. Pendahuluan
Surat Kolose sama seperti surat
Filipi, Filemon dan Efesus, merupakan surat yang berasal dari dalam penjara
(Kolose 4:3, 4:10,18). Surat kolose ditulis oleh Paulus sendiri bersama dengan
Timotius ketika mereka bersama-sama didalam penjara. Akan tetapi ada pendapat
lain yang mengatakan kalau surat ini hanya ditulis oleh Paulus (Kolose 1:2,
4:1, 4:7). Ada pula ahli yang mengatakan bahwa surat Kolose merupakan bagian
dari tulisan Psodiegrapa. Paulus menulis surat ini dengan tujuan untuk melawan
suatu ajaran sesat yang bersifat gnostis-asketis atau Yudaisme. Dimana pada
saat itu banyaknya terdapat penyembahan terhadap malaikat-malaikat (2:8),
upacara-upacara Mistis (2:18), adanya aturan-aturan
asketis (2:16) serta menuntut penyunatan beserta filsafat, beserta ilmu
binatang. Surat Kolose memiliki hubungan yang erat dengan surat Efesus.
II. Hal-hal
yang menarik
a). Didalam Kolose 1:15-16 “Ialah yang menjadi bayang Allah yang tiada kelihatan itu, yaitu
Anak sulung yang terlebih dahulu dari pada segala makhluk, karena didalam Dia
itu sudah dijadikan segala sesuatu yang dilangit dan yang dibumi, yang
kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, baik perintah, baik
penguasa, baik kuasa, maka segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan bagi Dia”. b).
Didalam kolose 1:19-20 “Karena adalah kegemaran Allah, bahwa segala
kesempurnaan itu terhimpun didalam Dia, dan oleh sebab Dia segala sesuatu diperdamaikan
oleh Allah dengan Dirinya, setelah diperbuatnya perdamaian dengan darahnya
dikayu salib”. c). Didalam Kolose 2:3 “ Didalam Dia itu ada segala
perhimpunan hikmat dan marifat terlindung”. d). Didalam Kolose 2:9
“Didalam Dialah terhimpun segala kelimpahan wujud Allah berlembaga”. e). Didalam
Kolose 3:14 “Tetapi yang
terutama dari pada sekalian itu ialah kasih, yang menjadi pengikat
kesempurnaan. f). Didalam Kolose 3:16 “Biarlah perkataan Kristus itu
diam didalam dirimu dengan limpahnya. Dengan segala hikmat ajar-mengajar dan
nasehat-nasehat sama sendiri, dengan mazmur dan puji-pujian dan janji rohani
menjanjilah dengan syukur kepada Allah dalam hidupmu. g). Didalam Kolose
3:17 “Semuanya, barang apa yang kamu perbuat baik dengan perkataan atau
pekerjaan, hendaklah sekaliannya itu dengan nama Tuhan Yesus, sambil mengucap
syukur kepada Allah yaitu kepada Bapa olehnya”.
Comments
Post a Comment