“
Surat Paulus 1 dan 2 kepada jemaat Tesalonika “
Oleh : Rahman Saputra Tamba
Oleh : Rahman Saputra Tamba
I.
Pendahuluan
Surat 1
Tesalonika, ialah surat yang ditulis oleh rasul Paulus. Surat ini merupakan
surat yang pertama terhadap jemaat yang ada di Tesalonika dan surat ini juga
merupakan surat tertua di dalam perjanjian baru. Surat 1 Tesalonika
terang-terangan menceritakan tentang hubungan Paulus yang lebih erat dengan
para misionaris Yahudi Kristen, bahkan dengan bangsa-bangsa bukan Yahudi.
Didalam surat ini, Paulus mendorong jemaat-jemaat untuk memiliki keyakinan yang
kuat pada saat-saat hari Tuhan yang akan datang. Serupa dengan surat 1 Tesalonika, surat 2
Tesalonika juga merupakan surat yang ditulis oleh rasul Paulus itu sendiri.
Surat ini berisikan pengembalaan yang dilakukan terhadap orang Kristen yang
sedang dilanda dalam masalah. Penulisan surat 2 Tesalonika tidak hanya
ditujukan kepada jemaat yang ada di Tesalonika, melainkan juga ditujukan kepada
jemaat-jemaat yang tidak dikenal. Banyak para ahli yang berpendapat bahwa,
penyusunan surat ini kira-kira antara tahun 70M (ketika jatuhnya Yerusalem) dan
awal abad II.
II.
Hal yang Menarik
Didalam
surat 1,2 Tesalonika, kita dapat melihat begitu banyak terdapat beberapa hal
yang menarik yang ada didalamnya. Misalnya, didalam 1 Tesalonika 1:2-3 “ Syukur
atas iman yang aktif “ Kutipan kalimat syukur diatas mengambarkan pertumbuhan
orang yang beriman, yang berpengharapan, dan penuh kasih. Didalam 1 Tesalonika 1:6-8, “ Orang-orang Tesalonika sebagai peniru dan
model “. Kutipan diatas dapat dipahami secara arti luas dimana gambaran
tersebut menceritakan kehidupan jemaat-jemaat yang ada di tesalonika pada saat
itu. Dimana mereka berusaha meniru teladan Paulus dalam meneladani Yesus
Kristus. Di dalam
1
Tesalonika 2:17-18, “ Paulus
seorang diri “. Pandangan ini menceritakan tentang perjalanan hidup Paulus
yang berpisah dari jemaat-jemaat yang dikasihinya. Perpisahan yang terjadi,
tidak hanya secara fisik namun juga berpisah secara rohani. Di dalam 1 Tesalonika 5:1-11 “ Hari Tuhan sebagai penghiburan bagi orang
yang hidup “. Pemahaman arti penghiburan bagi yang hidup dijelaskan rasul
Paulus sebagai penantian akan datangnya Yesus untuk kedua kalinya. Dimana Tuhan
akan datang layaknya seorang pencuri diwaktu malam hari (Mat
24:42-44) dan tidak ada seorang pun yang mampu lepas dari penghakiman yang
akan dilaksanakan pada saat kedatangan-Nya. Di dalam 2 Tesalonika 2:1-2, “
Nasihat untuk tetap tenang ”. Pemahaman ini ada ketika jemaat-jemaat
Tesalonika sedang dilanda kebimbingan mengenai kedatangn Tuhan. Didalam 2 Tesalonika 2:8-10a, “ Pendurhaka dikuasai “. Didalam perikop
nats ini, digambarkan banyaknya kejahatan-kejahatan yang muncul menjelang
kedatangan Tuhan Yesus. Yang mana pada akhirnya Tuhan Yesuslah yang melawan dan
menghancurkan “ pendurhaka ” dengan mulutnya. Didalam 2 Tesalonika 3:17-18 “ Salam
dan berkat terakhir “ Ungkapan ini merupakan dasar dari pada Paulus dimana
ketika itu ia menuliskan salamnya sendiri dalam beberapa surat (Flm 19; Gal 6:11; 1 Kor 16:21). Akan
tetapi didalam surat (Roma,2 Kor, Filp,
1Tes) ia tidak mencantumkan / mengatakan hal yang sama.
Comments
Post a Comment