Skip to main content

(III. SURAT IBRANI)

Description: Efek Rumah Kaca
“Surat Ibrani”
Oleh :  Rahman Saputra Tamba

I. Pendahuluan
            Surat Ibrani merupakan surat yang berbentuk suatu kotbah. Surat ini merupakan bagian dari pada sura-surat umum lainnya. Penulis dari pada surat Ibrani, para ahli berpendapat kalau surat ini dituis oleh soerang hamba Allah dan Hamba Yesus (1:1), ada juga yang berpendapat kalau surat ini ditulis oleh seorang dar generasi kedua (2:3), seorang guru yang tua (5:1-6:9) yang pada waktu itu terpaksa berada jauh dari jemaatnya (13:16). Berdasarkan pandangan para Ahli, penerima surat ini adalah suatu perkumpulan tertentu yang terdiri dari orang Kristen kafir, yang berada dalam bahaya, sehingga disesatkan oleh ajaran Gnosis-Judaisme dengan upacaranya dan kenyataan-kenyataan yang lama itu. Yang terdiri dari orang Kristen-Yahudi, yang perlu diterankan bagimana upacara dan pelaksanaan mengampuni dosa ditiadakan oleh pengangkatan Tuhan Yesus beserta kurbannya sebagai Iman Besar dan Mesias. Penerima surat ini tinggal di Roma pada waktu penganiayaan dari Domitian (10:32-34, 12:4, 13:24). Diperkirakan penulisannya pada tahun 70, dan pada antara tahun 80-90. Pembaca surat Ibrani ialah orang-orang kristen khususnya Yahudi kristen dan kristen non Yahudi.

II. Hal-hak yang menarik
            a). Didalam Ibrani 2:12 “Karena kalam Allah itu hidup dan berkuasa, dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua, dan makan dalam sehingga menceraikan nyawa dan roh serta sendi dan sumsum dan tau menyelidiki segala ingatan dan niatan hati” b). Didalam Ibrani 11:1 “Adapun iman itulah pernyataan yang sungguh akan hal perkara-perkara yang diharapkan, dan keyakinan akan hal perkara-perkara yang tidak kelihatan”c). Didalam Ibrani 12:2 “Serta memandang kepada Yesus, yang mengadakan dan menyempurnakan iman d). Didalam Ibrani 12:6 “Karena orang yang dikasihi oleh Tuhan itu diajarinnya, dan tiap-tiap anak yang diterimanya itu dipukulnya” e).

Comments

Popular posts from this blog

(LX. SAKRAMEN BAPTISAN DI HKBP)

SAKRAMEN BAPTISAN DI HKBP  I. Pendahuluan             Baptisan merupakan salah satu sakramen yang diperintahkan oleh Yesus sendiri dalam Amanat AgungNya. Oleh karena itu gereja melayankan baptisan sebagai salah satu sakramen bagi orang percaya.             Kata “baptis” berasal dari Bahasa Yunani, “baptizo” yang artinya: mencelupkan ke dalam air ataupun memasukkan ke dalam air. Pemandian ke dalam air baru menjadi “baptisan” apabila dilaksanakan dengan upacara seremonial yang khusus. [1] Baptisan yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus, yaitu baptisan yang berlaku di tengah-tengah gereja, bukan hanya menunjuk pada Kerajaan Allah yang masih akan datang, melainkan menjadi bukti dan mengukuhkan perwujudan atas kedatangan Kristus ke dunia. [2] HKBP sebagai salah satu gereja Tuhan di Indonesia mengakui dan melayankan Baptisan Kudus sebagai salah satu sakramen di samp...

(LXXVI. MENGENAL PDT. DR. SOUNTILON MANGASI SIAHAAN DAN PEMIKIRAN-PEMIKIRAN TEOLOGISNYA)

MENGENAL PDT. DR. SOUNTILON   MANGASI SIAHAAN DAN PEMIKIRAN-PEMIKIRAN TEOLOGISNYA [1] 1. Biografi             Pdt. Dr. Sountilon M. Siahaan lahir pada tanggal 7 April 1936 di desa Meat-Balige, sebuah desa di tepian Danau Toba. Setelah tamat dari SMA Negeri Balige 1956, beliau melanjutkan belajar ke Fakultas Teologi Universitas HKBP Nommensen dan selesai tahun 1961. Menikah pada 26 Agustus 1961. Sejak tahun 1961-1963 beliau bekerja sebagai Pendeta Praktek dan sekaligus sebagai Pendeta Pemuda/Mahasiswa HKBP Ressort Jawa Tengah yang berkedudukan di Yogyakarta. Ditahbiskan sebagai Pendeta HKBP pada 1 Juli 1962.             Beliau selanjutnya tugas belajar ke Universitas Hamburg pada tahun 1963 dan memperoleh gelar Magister Teologi pada tahun 1967 dan meraih gelar Doktor Teologi (Cum Laude) pada tahun 1973 dengan disertasi yang berjudul Die Konkretisierung ...

(XXXI. TAFSIRAN HISTORIS KRITIS MAZMUR 23:1-6)

Tinjauan Historis Kitab Mazmur 23:1-6 Oleh " Rahman Saputra Tamba " BAB I Pendahuluan             Nama kitab ini dalam LXX adalah Psalmoi [1] . Alkitab bahasa latin memakai nama yang sama. Kata Yunani (dari kata kerja psallo yang artinya “memetik atau mendentingkan”). Mula-mula digunakan untuk permainan alat musik petik atau untuk alat musik itu. Kemudian kata ini menunjukkan nyanyian ( psalmos ) atau kumpulan nyanyian ( psalterion) . [2] Dalam bahasa Ibrani ada kata mizmor yang artinya “sebuah nyanyian yang dinyanyikan dengan iringan musik”, namun judul Kitab Mazmur dalam bahasa Ibrani adalah [3] tehillim yang artinya “puji-pujian atau nyanyian pujian”.             Dalam Alkitab Ibrani, Kitab Mazmur terdapat pada awal bagian Kitab-kitab. Para nabi menempatkan sebelum Kitab Amsal dan tulisan hikmat lainnya, dengan alasan bahwa kumpulan tulisan Da...