“Surat Ibrani”
Oleh : Rahman Saputra Tamba
Oleh : Rahman Saputra Tamba
I. Pendahuluan
Surat Ibrani merupakan surat yang berbentuk suatu kotbah. Surat ini
merupakan bagian dari pada sura-surat umum lainnya. Penulis dari pada surat
Ibrani, para ahli berpendapat kalau surat ini dituis oleh soerang hamba Allah
dan Hamba Yesus (1:1), ada juga yang berpendapat kalau surat ini ditulis oleh
seorang dar generasi kedua (2:3), seorang guru yang tua (5:1-6:9) yang pada
waktu itu terpaksa berada jauh dari jemaatnya (13:16). Berdasarkan pandangan
para Ahli, penerima surat ini adalah suatu perkumpulan tertentu yang terdiri
dari orang Kristen kafir, yang berada dalam bahaya, sehingga disesatkan oleh
ajaran Gnosis-Judaisme dengan upacaranya dan kenyataan-kenyataan yang lama itu.
Yang terdiri dari orang Kristen-Yahudi, yang perlu diterankan bagimana upacara
dan pelaksanaan mengampuni dosa ditiadakan oleh pengangkatan Tuhan Yesus
beserta kurbannya sebagai Iman Besar dan Mesias. Penerima surat ini tinggal di
Roma pada waktu penganiayaan dari Domitian (10:32-34, 12:4, 13:24).
Diperkirakan penulisannya pada tahun 70, dan pada antara tahun 80-90. Pembaca
surat Ibrani ialah orang-orang kristen khususnya Yahudi kristen dan kristen non
Yahudi.
II. Hal-hak yang menarik
a). Didalam Ibrani 2:12 “Karena kalam Allah itu hidup dan berkuasa,
dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua, dan makan dalam sehingga
menceraikan nyawa dan roh serta sendi dan sumsum dan tau menyelidiki segala
ingatan dan niatan hati” b). Didalam Ibrani 11:1 “Adapun iman itulah pernyataan
yang sungguh akan hal perkara-perkara yang diharapkan, dan keyakinan akan hal
perkara-perkara yang tidak kelihatan”c). Didalam Ibrani 12:2 “Serta memandang
kepada Yesus, yang mengadakan dan menyempurnakan iman d). Didalam Ibrani 12:6
“Karena orang yang dikasihi oleh Tuhan itu diajarinnya, dan tiap-tiap anak yang
diterimanya itu dipukulnya” e).
Comments
Post a Comment