Injil Yohanes
Oleh : Rahman Saputra Tamba
Oleh : Rahman Saputra Tamba
1.
Pendahuluan
Injil Yohanes berdasarkan
urutan canon, berada pada urutan ke 4 setelah Injil Sinoptik (Markus, Matius,
Lukas). Injil Yohanes, berbeda dengan injil-injil lainnya baik dalam struktur
maupun gaya bahasa. Menurut tradisi, ada beberapa fakta tentang siapa penulsi
injil ini. Pendapat yang pertama, yang menulis injil ini ialah seorang Yahudi yang
berpikir dan bisa berbahasa Aram (Meskipun injil Yohanes ditulis dalam bahasa
Yunani) yaitu : Yohanes anak Zebedeus yang berasal dari kelompok-kelompok
apostolic ketika Ia berada di Efesus sekitar pertengahan abad kedua. Yang kedua
ialah, seorang Yahudi Palestina yang memiliki hubungan pribadi dengan Yerusalem
(9:7; 11:18; 18:1). Yang ketiga
berdasarkan (pasal terakhir), Ia ialah seorang “Murid yang dikasihi” yang
merupakan teman dekat Petrus pada perjamuan
malam yang terakhir (13:23), pada
saat pengadilan-Nya (18:15-16), dan Saat Yesus disalibkan (19:26-27).
Injil Yohanes menurut para ahli, ditulis sekitar tahun 40 hingga 140 sM. Dimana
pendapat ini diperkuat pula dengan penemuan potongan-potongan sejarah yang
mengandung penanggalan dari Yohanes (18:31-33,
37-38), yang menunjukan bahwa injil Yohanes digunakan pada pertengahan yang
pertama dari abad kedua dikalangan umat bukan orang Yahudi (Yohanes 2:13; 4:9; 19:31). Yohanes menekankan sifat manusiawi, dan
keilahian Yesus Kristis, Anak Allah. Dengan penekanan ini, dapat kita simpulkan
bahwa injil Yohanes sangat bercorak Teologis, karna membahas sifat-sifat
pribadi Yesus dan makna iman kepada-Nya.
2a. Identifisirlah bagian-bagian di
dalam Injil Yohanes dimana pentingnya percaya kepadanya sangat diutamakan.
Selain
menceritakan tentang Yesus dan makna iman, Yohannes sebagai penulis injil juga
menceritakan tentang muzijat-muzijat yang dilakukan oleh Yesus, sehingga setiap
orang menjadi percaya kepadanya. Berikut beberapa kutipan mengenai muzijat dan
keajaiban yang dilakukan oleh Yesus :
1. Yang pertama pada
bagian ini sudah sangat jelas terdapat pada (Yohanes 2 : 1-11) dalam hal ini Yesus melakukan mukjizat yang pertama sekali pada saat pesta perkawinan di Kana
yang pada saat itu penanggung , anggur saat pesta berlangsung mengalami
kehabisan akan tetapi dengan kuasa dan pertolongan Allah, melalui Yesus sendiri
dapat membuat muzijat dan keajaiban hanya sekejab mata memandang.
Dalam hal ini suatu kepercayaan sudah mulai tumbuh dikalangan jemaat terlebih
kita umat manusia bahwa kuasaNya benar-benar ada.
2. Bagian kedua yaitu, Percakapan dengan perempuan Samaria (Yohanes 4 : 1-42), pada saat itu Yesus
bercakap-cakap dengan seorang samaria didekat sumur Yakub. Dalam nats ini
penekana yang sangat mencolok yaitu terdapat pada (ayat 41 dan 42) yang menceritakan tentang kepercayaan yang
berbuahkan bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat dunia dan sinilah pembuktian
bahwa kepercayaan akan Yesus dalam injil Yohanes.
3. Bagian yang ketiga, Yesus memberi makan lima ribu orang (Yohanes 6 : 1-15), saat itu Yesus
berangkat dari seberang danau Galilea. Pada saat itu orang-orang mengikuti
Yesus karena Yesus ingin mengajarkan kepada penduduk sekitar pada saat itu.
pada saat itu semakin banyak orang mengikuti Yesus, sehingga laparlah mereka
maka murid-murid Yesus mencari dan mendapatkan dua ikan dan lima roti, sehingga
Yesus melakukan mujizat dengan mengucapkan berkat sehingga menjadi banyaklah
roti dan ikan tersebut dan dibagikan kepada orang-orang yang mengikuti Dia pada
saat itu. dalam hal ini ingin menunjukan betapa besarnya Kuasa Allah bekerja
melalu peranta Yesus Kristus bahwa Dia sanggup melakukan perbuatan sekecil
sekalipun.
4. Bagian yang keempat Roti hidup (Yohanes 6: 25-59), dalam bagian ini ingin menyakinkan kita bahwa
manusia itu hidup bukan dari roti saja melainkan Firman Allah yang keluar dari
perkataan Tuhan Yesus Kristus dan dalam ini ingin menekan kepada kita agar kita
percaya supaya kita memperoleh hidup yang kekal (ayt 47).
5. Bagian yang kelima Pengakuan Pertus (Yohanes 10 : 1-39), dalam nats ini Yesuslah
Gembala yang baik. Dalam
hal ini Yesus digambarkan sebagaia seorang gembala dan domba-dombanya( Kita
sebagai umat Manusia dan gembala itu adalah Yesus sendiri) gambaran ini sudah
sangatlah jelas karena Yesus sebagai gembala bahwa harus menuntu para
domba-domba agar tidaklah tersesat melainkan memberikan jalan yang benar dan
sampai-sampai seorang gembala rela memberikan nyawanya bagi para domba-dombanya
agar tidak sesat dan kembali
pada jalan yang benar. Dalam hal ini ingin menekankan bahwa kasih Allah pada kita
umat manusia itu tidaklah berkesudahan, sehingga Yesus rela memberikan Nyawanya
dan mati dikaya salib hanya untuk menebus dosa-dosa umat manusia.
2b. Mengapa menurutmu injil Yohanes
menyajikannya seperti itu?
Menurut
saya, dalam pemaparan yang telah terurai diatas sudah dapat kita gambarkan
bahwa Injil Yohanes sungguh benar dalam menyajikan dan menggambarkan tokoh seorang
Yesus yang menjadi pengarapan akan Mesianik itu
benar-benar nyata ataupun terjadi pada saat itu. Akan tetapi kita sebagai umat
pilihan Allah bagimana kita menanggapi hal semua dalam kehidupan kita apakah
benar-benar kita mengimani apa yang telah Tuhan berikan kepada kita, apakah
kita menyia-nyiakan akan karna keselamtan Tuhan yang telah kita terima saat
ini. Oleh
karena hal itu bagaimana Injil Yohanes ingin memperkenalkan
bahwa Yesus adalah seorang yang lahir dari Roh Kudus lalu mati untuk menebus
dosa umat manusia dan pengarapan akan adanya Keselamtan dari Allah sendirilah.
Comments
Post a Comment