RINGKASAN
MASA KERAJAAN RAJA SAUL, DAUL DAN SALOMO
MENURUT
ALKITAB
Oleh : Rahman Saputra Tamba
Oleh : Rahman Saputra Tamba
1.
PEMERINTAHAN RAJA SAUL
- Siapakah Saul?
Saul adalah keturunan seorang yang berasal
dari daerah suku Benyamin,yaitu: Kish bin Abiel ia berasal dari keluarga Matri yang
tinggal di Gibea. Ahimoam putri Ahimaaz ialah isrti Saul dan anak lelaki Saul
ialah Yonatan anak sulungnya, Yiswi anak keduanya,dan Malkisua anak ketiganya
dan anak perempuanya yang tertua ialah bernama Merab,dan yang termuda bernama
Mikhal.(1Sam.14:49-51).
- Mulanya ditunjuk menjadi Raja
Ketika
Samuel telah menjadi tua, diangkatnyalah anak lelakinya menjadi raja atas
Israel yaitu : Yoel,Abia, yang kemudian menjadi hakim di Bersyeba. Namun tidak
seperti ayahnya, anak-anaknya selalu mengajarkan lama dan menerima suap dari
rakyaknya. Maka berkumpulah semua tua-tua Israel dan berkata kepada Samuel:
engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup didalam engkau maka dari pada itu
angkatlah bagi kami seorang raja yang mau memerintah kami dan atas
bangsa-bangsa lain. Lalu Samuel mendengarkan seluruh perkataan bangsa itu, dan
menyampaikannya kepada Tuhan. Dan Tuhan berfirman kepada Samuel :”Dengarlah
permintaan mereka dan anggkatlah bagi mereka seorang raja”. Lalu pergilah
Samuel dan melihat seorang anak laki-laki yang elok rupanya dari antara bangsa
Israel yang ada .ia bernama Saul anak Kish bin Abiel. Ketika itu keledai
peliharaan ayah Saul hilang dari kawanannya lalu Saul pergi mencari peliharaan
ayahnya dengan seorang bujang yang diutus ayahnya untuk menemaninya. Lalu
mereka pergi menuju rumah Samuel, dan mereka bertemu dengan beberapa gadis yang
hendak pergi menimba air dan bertanya, apakah apakah peliat ada disini?, lalu
gadis-gadis itu menunjukan jalan bagi mereka menuju perjamuan korban yang ada
dibukit pada siang hari ini. Namun Tuhan
telah menyatakan terlebih dahulu kepada Samuel, besok kiranya akan ada seorang
laki-laki dari tanah Benyamin yang akan engkau urapi menjadi raja atas umat-Ku
Israel.
Ketika
Saul dalam perjalanan menuju bukit, terlihatlah Saul oleh Samuel dan
berfirmanlah Allah kepada Samuel:”Inilah orang yang kusebutkan itu kepadamu dan
orang ini akan memegang tampuk pemerintah atas umat-Ku”. Lalu bertemulah Saul
dengan Samuel dan diundangnyalah Saul kedalam perjamuan korban itu. Namum
berkatalah Saul kepada Samuel, maaf dimana rumah peliat itu sebab aku sedang
mencari keledai-keledai betina milik ayahku yang telah hilang selama tiga hari
lalu. Berkatalah Samuel kepadanya akulah peliat itu dan tentramkan lah hatimu
sebab keledai ayahmu telah ditemukan. Lalu dibawalah mereka menuju pendopo yang
didalamnya telah banyak para undangan yang telah menanti kedatangan mereka.
Lalu berkatalah juru masak kepada mereka, makanlah paha lembu ini yang telah
diperuntukan untukmu sebagai persembahan kami.
- Pemilihan menjadi raja Israel
Ada
dua kisah tentang pemilihan Saul menjadi raja Israel. Yang pertama mengisahkan
bahwa ia dipilih atas petunjuk Yahweh kepada Samuel (1 Sam. 9:16-17), dan yang kedua mengisahkan bahwa ia dipilih
melalui undian (1 Sam. 10:17-27).
Saul diurapi oleh Samuel, hakim terakhir bangsa Israel.
-
Saul diurapi menjadi raja oleh hakim Samuel (1Sam. 9:1--10:16).
Keesokan
harinya datanglah Samuel kedalam sotoh kediaman Saul dan memanggil Saul serta
temannya lalu berkatalah Samuel kepada Saul: “Beritahukanlah kepada bujang itu
agar pergi mendahului kita tetapi berhentilah engkau sebentar maka aku akan
memberitahukan firman Allah kepadamu”. Lalu diambilah buli-buli berisikan
minyak, dituangkanyalah keatas kepala Saul dan berkata:”Bukankah Tuhan telah
mengutus engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel? Engkau akan memegang tampuk
pemerintahan atas umat Tuhan, dan engkau akan menyelamatkannnya dari
tangan-tangan musuh disekitarnya. Inilah tandannya bagimu,bahwa Tuhan telah mengurapi
engkau menjadi raja atas milik-Nya sendiri.
- Saul menjadi raja dengan undian (1Sam.
10:17-27).
Lalu
dikerahkanlah bangsa Israel itu kehadapan Tuhan dalam rapat wakil-wakil rakyat
yang berlangsung di Mizpa.dan berfirman lah Allah kepada bangsa itu: “ Aku
telah menuntun oraang Israel keluar dari tanah Mesir dan telah melepaskan kamu
dari tangan orang mesir yang telah menindas kamu “tetapi kamu malah menolak dan
berkata: Tidak, angkatlah seorang raja atas kami.
Kemudian berdirilah Samuel menyuruh segala
suku Israel tampil kemuka dihadapan Allah, maka didapatilah suku Benyamin
hingga didapatilah keluarga Kish bin Abiel tetapi ketika ia dicari tidak dapat
ditemukan. Namun Tuhan berkata “ Sesungguhnya ia bersembunyi diantara
barang-barang” lalu berlarilah orang mengambilnya dari sana dan didapatilah
bahwa ia dari bahu keatas lebih tinggi dari pada setiap bangsa Israel dan
berkatalah Samuel kepada bangsa itu. Lihatlah orang yang telah dipilih oleh
Allah, kemudian bersoraklah seluruh bangsa itu. “Hidup Raja!” lalu pergilah
Saul pulang kembali keGibe dengan berpura-pura tuli
- Kerajaan Saul (1 Sam. 14:37-52)
Dalam pemerintahan selanjutnya Saul
haruslah mampu menjadi nyata dalam setiap tindakanya dan jalan manakah yang
hendak atau jalan yang dipilihnya sendiri. Pada masa pemerintahannya, saul
selalu berpikir bercabang-cabang pada setiap tindakan yang ia lakukan. Didalam
masa kepemimpinannya ia gagal dalam segala hal yang ia lakukan,dan yang
ditugaskan kepadanya, yaitu :
• Ia gagal dalam melawan serangan musuh yang
datang dari bangsa Filistin dan terhadap pembinasaan musuh-musuh Israel
seluruhnya
• Didalam kepemimpinanya ia tidak mampu
mengabungkan suku-suku bangsa Israel yang tercepah-pecah menjadi satu suku
bangsa Israel yang besar.
• ia juga gagal dalam membawa bangsa Israel
kembali kepada Tuhan penciptanya.
a) Saul
di Gibea
Setelah pengejaran terhadap bangsa Filistin, kembalilah Saul ke Gibea
dan memulai kembali awal kerajaannya yang meliputi: Palestin-tengah, sebagian
tanah Yehuda dan sebagian tanah diseberang Yordan (Yabes) dan memimpin semua
bangsanya dengan hidup sederhana.
b) Kehidupan
agama Bangsa Israel dan Saul (1Sam. 28:1-17).
Pada waktu bangsa Filistin
akan menyerang bangsa Israel, berkumpulah seluruh orang Israel lalu mereka
berkemah di Gilboa. Ketika
Saul melihat kedatangan tentara Filistin, maka akutlah ia dan gemetarlah ia
dalam tubuhnya lalu berkatalah ia kepada pegawainya carilah bagiku seorang
perempuan yang sanggup memanggil arwah agar aku dapat meminta petunjuk baginya
agar dapat melawan tentara bangsa Filistin yang datang. Lalu
datanglah En-Dor menemui Saul dan
berkata siapakah arwah yang akan kupanggil untukmu? Jawabnya panggilah Samuel agar muncul
dihadapanku. Namum terdengarlah oleh Tuhan bahwa Saul telah memanggil arwah. Bangkitlah
amarah Tuhan terhadap Saul dan berkata “Aku telah mengoyakkan kerajaan dari
tangamu dan telah memberikannya kepada orang lain. Itulah hukuman yang
diberikan Tuhan kepada Saul ketika Saul memanggil Arwah tersebut.
- Tindakan permulaan yang dilakukan
oleh Saul (1Sam. 11:1-15).
Tak
lama setelah Saul diurapi di Mizpa. Lalu Tuhan memberikan kepadanya suatu
kesempatan permulaan suatu tindakan yang akan menyebabkan kekuasaanya menjadi
lebih kokoh. Ketika perkemahan Yabesh-Giled dikepung oleh Nahas orang Amon.
Lalu berkatalahYabes kepada Nahas orang Amon berikanlah kami kelonggaran waktu
selama tujuh hari agar kami dapat mengirim utusan kepada raja kami yang ada di
Israel. Sampailah utusan itu kepada bangsa Israel dan memberitakan kepada raja
Israel, setelah mendengarkn perkataan utusan itu bangkitlah Saul dengan amarah
yang menyala-nyala didalam hatinya. Kemudian diberitakanlah kabar itu melalui
lembu yang dipotong-potong kepada seluruh bangsa Israel sebagai tanda utusan
mengikuti Saul dan Samuel oleh perantara Utusan tersebut. Pergilah Saul dan
Samuel dengan ratusan ribu orang yang ikut dengannya dengan membagi menjadi
tiga pasukan yang besar. Lalu masuklah mereka kedalam tengah-tengah kemah
permusuhan dan menyerang musuh sejak awal pagi hingga tengah hari hingga taka
da lagi yang tinggal dan tersisa didalam kemah tersebut. Kemudian kembalilah
Saul dan Samuel beserta pasukan yang amat besar itu menuju Gilgal dan
mempersembahkan korban keselamatan dihadapan Tuhan.
- Penyimpangan yang dilakukan oleh
Saul (1Sam. 13:1---14:46).
Ketika raja Saul telah memerintah selama
2 tahun atas bangsa Israel. Kemudian datanglah bangsa Filistin yang hendak
menyerang bangsa Israel. Lalu dipilihlah 3000 orang yang bersama-sama dengan
Saul di Mikhmas dan pengunungan Bethel sengkan 1000 orang yang lain bersama
Yonatan diGibea Benyamin untuk menahan serangan yang datang dari bangsa
Filistin. Namun dalam peperangan itu Saul gagal melawan serangan bangsa Filisin
yang sangat banyak,dan banyak pasukan-pasukan telah pergi meninggalkan raja
Saul dan Samuel dan telah kehilangan nyawa dalam peperangan itu, sebab raja
Saul hanya bertindak menjalankan segala
sesuatunya berdasarkan pemikiran saja bukan berdasarakan firman dan perkataan Tuhan oleh karna itu Saul dan pasukanya kalah dalam
peperangan itu.
- Saul ditolak sebagai raja (1Sam.
15:1-35).
Lalu
berkatalah Samuel kepada Saul,”Aku telah diutus oleh Tuhan untuk mengurapi
engkau menjadi raja atas Israel, umat-Nya:oleh sebab itu dengarkanlah bunya
firman Tuhan yang datang kepadamu. Lalu Tuhan memberikan perintah kepada Saul
untuk menumpas Amalek sebab telah menghalang-halangi mereka ketika bangsa
Israel pergi keMesir. Lalu
dikumpulkanyalah seluruh bangsa Israel agar berjalan ditengah-tengah orang
Amalek agar aku tidak melenyapkan kamu
bersama-sama mereka. Lalu ditumpasnyalah segala orang Amalek dengan mata
pedangnya.lalu datanglah firman Tuhan kepada Samuel,dan berkata :”Aku menyesal,
karna aku telah menjadikan Saul sebagai Raja,sebab ia telah berbalik dari pada
Aku dan tidak melaksanakan Firmanku” melainkan hanya dengan tindakan dan
pemikiranya saja.
- Akhir masa kerajaannya dan akhir
hidup Saul (1 Sam. 31:1-31)
Akhir masa
pemerintahan Saul ditandai oleh beberapa pemberontakannya kepada Allah.
Diatas gunung Bilbao, Saul harus berperang untuk melawan dan menghabisi orang
bangsa Filistin. Namun ketika itu berpalinglah Saul kepada Arwah sebab Saul
tidak mendapatkan jawaban dari Tuhan. Keesokan harinya dari dalam bumi mucullah seorang yang berselubung jubah
yang memberitahukan bahwa kematian Saul telah dekat. Setelah mendengar kabar
tentang Saul, hampir seluruh negeri Israel telah dikuasai orang Filistin dan
menghimpun seluruh tentara mereka dan berkemah didekat Sunem. Esok harinya berperanglah Saul berserta
anak-anaknya melawan orang Filistin, bangsa Isral melarikan diri akibat melihat
banyaknya orang yang menyerang bangsa Israel. kemudian dikerjarlah Saul beserta
anak-anaknya oleh orang Filistin dan akhirnya ketiga anak laki-lakinya mati
didalan pertempuran itu. Kemudian terbunuh jugalah Saul oleh orang Filistin dan
membawa mayat dan senjata Saul kenegerinya. Lalu kepala Saul dipancung dan
mayatnya dipakukan pada tembok-tembok kota Bet-sean namun, orang-orang Yabesy
mengambil mayat Saul dan dibakar lalu tulang-tulangnya dikuburkan. Dikemudian
hari datanglah Daud dan mengambil Tulang-tulang itu dan menguburkanya didalam
Kubur Kisy (2 Sam. 21:14).
II.
PEMERINTAHAN RAJA DAUD
- Siapakah Daud?
Daud
adalah anak seorang dari Efrata, dari Betlehem-Yehuda, yang bernama Isai. Isai mempunyai
delapan anak laki-laki. Ketiga anaknya yang besar-besar telah pergi berperang
mengikuti Saul; nama ketiga anaknya yang pergi berperang itu ialah Eliab,anak
sulung, anak keduanya ialah Abinabad, dan anak yang ketiga adalah Syama dan
Daudlah yang paling bungsu diantara saudara-saudaranya (1Sam.17:12-14). Dan Daud memiliki keturunan pula dari
Ahinoam,perempuan Yisreel yaitu : Amon anak sulungnya, lalu dari Abigail, bekas
istri nabal, orang karmel yaitu Kileab anak keduanya, lalu dari Maakha, anak
perempuan Talmai raja Gesur yaitu : Absalom anak ketiganya, dan dari Hagit
yaitu : Adonia anak keempatnya, lalu dari Abital yaitu : Sefaca anak kelimanya
dan yitream, dari Egla anak keenamnya dari isrtri Daud. Semuanya ini dilahirkan
bagi Daud di Hebron (2Sam. 3:2-5).
- Mulanya ditunjuk menjadi Raja
Raja
Israel yang pertama, yakni Saul, telah ditolak dan mati dari kepemimpinannya;
namum jabatan kepemerintahannya tetap dipertahankan dan dilanjutkan oleh Daud
yang mengantikanya. Daud merupakan raja yang teokratis dan ia tidak ingin lebih
dari pada wakil Allah dan didalam hati Allah.
- Daud di istana Saul
Ketika masa pemerintahan Saul, roh Allah
telah pergi dari dalam diri Saul. Sehingga Saul sering diganggu oleh roh Jahat
yang dari datang dari Tuhan dan kadang-kadang menyebabkan saul lupa diri dan
gelap mata. Lalu berkatalah Saul kepada hamba-hambanya”Carilah bagiku seorang
yang dapat memainkan kecapi bagiku dengan baik dan bawakanlah ia kepadaku “ (1 Sam. 16:17). Lalu dibawakanyalah
Daud dari Betlehem yang pandai memainkan kecapi. Ia seorang pahlawan dan
seorang prajurit yang gagah perkasa dan Tuhan selalu menyertai ia. Lalu
datanglah Daud dengan membawa persembahan kepada Saul dan memainkan kecapinya
dihadapan Saul, lalu tertidurlah Saul dengan nyamanya diatas tahtanya. Semenjak
saat itu Saul sangat mengasihi Daud dan mengangkatnya menjadi pembaawa senjata
perang Saul.
- Daud diurapi menjadi Raja (1 Sam.
16:1-13)
Setelah
akhir pemerintahan raja Saul, pergilah Samuel ke Betlehem,kepada Isai agar anak
bungsunya, yakni Daud mau diurapi menjadi Raja atas bangsa yang telah dipilih
oleh Tuhan. Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Samuel, “aku telah mengutus engkau
kepada Isai orang Betlehem itu, sebab diantara anak-anaknya telah kupilih seorang
raja bagi-Ku”, pergilah dan temuilah dia dan katakanlah yang telah aku
firmankan. Lalu pergilah Samuel dan tibalah ia diBetlehem dan menuju tempat
kediaman Isai, setibanya ia dikediamanya, dikuduskanyalah Isai dan anak
laki-lakinya dan mengundang mereka dalam acara pengorbanan itu. Lalu
dipanggilnya lah seluruh anak lelakinya dan menghadap kepada Samuel, namun
Samuel tetap berkata, “Orang ini pun tidak dipilih Tuhan”hingga anaknya yang ketujuh.
lalu berkatalah Samuel kepada Isah: suruhlah anak bungsumu pulang dari
pengembalaan kambing dombanya. Lalu pergilah anaknya yang lain menjemput dan
memanggil dia dan tibalah kembali ia di kediamannya, Lalu berfirmanlah Tuhan
kepada Samue:”Bangkitlah , Urapilah dia, sebab inilah dia”. Lalu bangkitlah
Samuel dan mengambil Tabung tanduk yang berisikan minyak dan mengurapi Daud
ditengah-tengah saudaranya, sejak hari itu berkuasalah Roh Tuhan didalam dan
atas Daud.
- Daud menjadi raja di Hebron atas
kaum Yehuda (2 Sam. 2:1-4)
Setelah akhir kepemimpinan Saul,
berfirmanlah Allah kepada Daud dan memberikan petunjuk atas Daud untuk
pergi ke Hebron. Namun bertanya-tanyalah
Daud kepada Tuhan; “Apakah aku harus pergi ke kota Yehuda, dan kearah manakah
aku akan pergi?” kemudian berfirmanlah Allah kepada Daud, “Pergilah!” dan aku
akan menunjukan jalan kepadamu. Lalu pergilah Daud dan kedua istrinya, beserta
orang-orang yang mengiring mereka dan menetap di Hebron. Ketika Daud beserta
rombongannya tiba di Hebron, berkumpullah para tetua-tetua adat yang ada di Hebron
dan orang-orang Yehuda lalu mengurapi Daud menjadi raja atas kaum Yehuda yang
ada disana sebab Allah telah memerintahkan itu atas Kaum Yehuda.
-Daud menjadi Raja Atas Israel
Setelah
kematian Isyboset, maka berdatanganlah dan berkumpul segala suku Israel ditanah
Hebron, dan mengakui Daud sebagai raja yang telah dilantik oleh Tuhan. Ketika
itu, Daud berumur tiga puluh tahun dan ia memerintah selama empat puluh tahun
atas kekuasaanya. Di Hebron ia memerintah atas Yehuda selama 7 tahun lamanya,
dan ditanah Israel (Yerusalem) ia memerintah selama tiga puluh tiga tahun atas
seluruh bangsa Israel yang ada. (2 Sam.
5:1-5)
- Daud berperang melawan Goliat
(1Sam. 17:1-58)
Didalam pemerintahan Daud, bertemu pula
lah ia dengan Saul, ketika Saul sedang mencari seorang pendekar untuk menentang
para tentara bangsa Filistin. Lalu keluarlah seorang pendekar dari
tengah-tengah bangsa Filistin yang dicari-cari Saud yaitu: Goliat, dari Gat.
Dengan berpakaian yang gagah perkasa dan peralatan tempur yang lengkap, dan
berkatalah Goliat kepada Saul,”mengapa engkau malah memanggilku untuk mengatur
barisan perangmu, sedangkan aku ialah hamba bangsa Filistin dan bukan hamba
Saul” (1Sam.17:8) diaturlah barisan
perang menurut bangsanya, dan saling berhadapan dengan barisan lawan bersama
dengan tiga Saudaranya didalam medan pertempuran. Kemudian majulah Daud dan
mengambil tongkat perangnya, sedangkan umbannya berada pada tangan satunya lagi
.tetapi ditunjukkan pulalah pedang perangnya oleh Goliat dan menghina Daud
dengan perkataanya. Lalu berkatalah Daud kepada Goliat orang Filistin itu,
“Engkau mendatangiku dengan pedang dan tombak serta lembing, tetapi aku
mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta Alam, Allah dari segala bangsa
Israel. Hari ini jugalah Tuhan akan menyerahkan engkau kedalam tanganku dan aku
akan mengalahkan engkau serta memenggal kepalamu dari tubuhmu dan aku akan
memberikan mayatmu kepada bangsa Filistin dan seluruh binatang yang ada dimuka
bumi ini supaya seluruh bumi tahu,bahwa Israel mempunyai Allah atas semesta
alam” (1 Sam. 17:45-46). Ketika
Goliat orang Filistin itu maju untuk menyerang Daud dan bangsa Israel,
berlarilah Daud dan memasukan tangannya kedalam kantungnya, diambilnyalah
sebuah batu dari dalamnya, diumbanya, maka kenalah dari dari orang Filistin
itu, sehingga batu itu terbenam kedalam dahinya dan terjatuhlah ia dengan
mukanya yang terlebih dahulu menyentuh tanah. Demikianlah Daud memenangkan
peperangan dan mengalahkan orang Filisin itu dan membunuhnya tanpa pedang
perang yang ada ditanganya.
- Akhir hidup Daud (1
Raj. 2:10-12)
Menurut
Alkitab, Daud
dimakamkan di "Kota Daud" mungkin di sebelah tenggara wilayah Siloam.
Kematian Raja Daud dijelaskan di (1 Raj.
2:10). "Kemudian Daud mendapat perhentian bersama-sama nenek
moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud." Dan Daud memimpin dan
memerintah atas Israel selama 40 tahun: di Hebron selama 7 tahun lamanya dan di
Yerusalem selama 33 tahun, lalu duduklah salomo diatas pemerintahan raja Daud
dan memimpin bangsa Israel dan Yehuda.
III. MASA KERAJAAN SALOMO
- Siapakah Salomo?
Salomo merupakan putra
dari Raja Daud, dan raja Daud terkenal dengan keputusan-keputusanya yang
bijaksana dalam berbagai tindakannya dan selalu mampu membuat rakyatnya senang
terhadap kepemimpinannya. Salomo memiliki istri serta gundiknya secara
keseluruhan 700 istri dan 300 gundik
-Salomo
diurapi menjadi raja
Ketika usia Daud telah memasuki masa
tua, dan akhirnya ia tidak mampu lagi memerintah atas Israel dan Yehuda jadi
mulailah Israel mencari seseorang raja untuk mengantikan Daud menjadi seorang
raja , akibatnya muncullah perebutan kekuasaan diantara anak-anak Daud. Daud
pernah berjanji terhadap Tuhan bahwa apabila sudah tidak bisa lagi menjadi
seorang raja maka ia akan memberi kekuasaan kepada Salomo anak Daud dari
istrinya Betsyeba untuk mengantikan dia sebagai raja. Dan
Daud berjanji bahwa Salomo lah yang akan mengantikan sebagai raja, mengetahui
hal itu Daud kaget karna tidak ada yang memberitahukan akan kejadian itu,
akhirnya Daud tetap berpegang kepada janji bahwa yang akan menggatikanya
sebagai raja Israel adalah Salomo. Lalu Imam Zigok membawa tanduk berisi minyal
dan diurapinyalah Salomo menjadi raja atas bangsa Israel dan Yehuda, kemudian
bersoraklah rakyat dan meniupkan seruling dan bersukaria sampai seakan bumi
terpecah dikarenakan sukacita bangsa yang memiliki seorang raja baru.
-Pesan
Daud kepada Salomo (1 Raj. 2:3-4)
Sebelum Daud akan meninggal, dia menitip
suatu pesan kepada Daud yang isinya adalah “Lakukanlah kewajibanmu yang setiap
terhadap Tuhan Allahmu dan ikutilah segala peraturan dan perintahnya yang
tertulis pada hokum Musa supaya engkau mendapatkan keberuntungan untuk segala
apa yang engkau tuju dan Tuhan menepati janji yang diucapkan tentang aku yakin
: jika anakmu laki-laki tetap hidup dihadapanku dengan setia dengan segenap
hati dan segenap jiwa maka keturunanmu takkan terputus dari tahta kerajaan
Israel.
- Tindakan-tindakan Salomo untuk
mengokohkan tahtanya (1 Raj. 2:13-46)
Dalam rangka untuk
mengokohkan tahtanya sebagai raja atas Israel, salomo melakukan segala macam
cara walaupun melalukan tindakan-tindakan yang berdosa yaitu membunuh Adonia
Abyatar dibuang ke Anotot, panglima perang yang ayahnya Yoab dibunu dan
terakhir simei mula-mula diasingkan dan kemudian dibunuh.
-Kematian
Salomo (1 Raj. 11:42)
Setelah memerintah selama 40 tahun
akhirnya ia wafat dan dikuburkan dikota daud, dan
Mendapatkan
perhentian bersama nenek moyang dan ia dikuburkan dikota Daud, Ayahnya. Maka
Rehabeam, anaknya, menjadi raja menggantikan ayahnya.
Comments
Post a Comment