Skip to main content

(XXVI. RINGKASAN MASA KERAJAAN RAJA SAUL, DAUD DAN SALOMO MENURUT ALKITAB)

RINGKASAN MASA KERAJAAN RAJA SAUL, DAUL DAN SALOMO
MENURUT ALKITAB
Oleh :  Rahman Saputra Tamba

                                                  
1. PEMERINTAHAN RAJA SAUL
- Siapakah Saul?
         Saul adalah keturunan seorang yang berasal dari daerah suku Benyamin,yaitu: Kish bin Abiel ia berasal dari keluarga Matri yang tinggal di Gibea. Ahimoam putri Ahimaaz ialah isrti Saul dan anak lelaki Saul ialah Yonatan anak sulungnya, Yiswi anak keduanya,dan Malkisua anak ketiganya dan anak perempuanya yang tertua ialah bernama Merab,dan yang termuda bernama Mikhal.(1Sam.14:49-51).

- Mulanya ditunjuk menjadi Raja
            Ketika Samuel telah menjadi tua, diangkatnyalah anak lelakinya menjadi raja atas Israel yaitu : Yoel,Abia, yang kemudian menjadi hakim di Bersyeba. Namun tidak seperti ayahnya, anak-anaknya selalu mengajarkan lama dan menerima suap dari rakyaknya. Maka berkumpulah semua tua-tua Israel dan berkata kepada Samuel: engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup didalam engkau maka dari pada itu angkatlah bagi kami seorang raja yang mau memerintah kami dan atas bangsa-bangsa lain. Lalu Samuel mendengarkan seluruh perkataan bangsa itu, dan menyampaikannya kepada Tuhan. Dan Tuhan berfirman kepada Samuel :”Dengarlah permintaan mereka dan anggkatlah bagi mereka seorang raja”. Lalu pergilah Samuel dan melihat seorang anak laki-laki yang elok rupanya dari antara bangsa Israel yang ada .ia bernama Saul anak Kish bin Abiel. Ketika itu keledai peliharaan ayah Saul hilang dari kawanannya lalu Saul pergi mencari peliharaan ayahnya dengan seorang bujang yang diutus ayahnya untuk menemaninya. Lalu mereka pergi menuju rumah Samuel, dan mereka bertemu dengan beberapa gadis yang hendak pergi menimba air dan bertanya, apakah apakah peliat ada disini?, lalu gadis-gadis itu menunjukan jalan bagi mereka menuju perjamuan korban yang ada dibukit pada siang hari ini.  Namun Tuhan telah menyatakan terlebih dahulu kepada Samuel, besok kiranya akan ada seorang laki-laki dari tanah Benyamin yang akan engkau urapi menjadi raja atas umat-Ku Israel.
Ketika Saul dalam perjalanan menuju bukit, terlihatlah Saul oleh Samuel dan berfirmanlah Allah kepada Samuel:”Inilah orang yang kusebutkan itu kepadamu dan orang ini akan memegang tampuk pemerintah atas umat-Ku”. Lalu bertemulah Saul dengan Samuel dan diundangnyalah Saul kedalam perjamuan korban itu. Namum berkatalah Saul kepada Samuel, maaf dimana rumah peliat itu sebab aku sedang mencari keledai-keledai betina milik ayahku yang telah hilang selama tiga hari lalu. Berkatalah Samuel kepadanya akulah peliat itu dan tentramkan lah hatimu sebab keledai ayahmu telah ditemukan. Lalu dibawalah mereka menuju pendopo yang didalamnya telah banyak para undangan yang telah menanti kedatangan mereka. Lalu berkatalah juru masak kepada mereka, makanlah paha lembu ini yang telah diperuntukan untukmu sebagai persembahan kami.

- Pemilihan menjadi raja Israel
Ada dua kisah tentang pemilihan Saul menjadi raja Israel. Yang pertama mengisahkan bahwa ia dipilih atas petunjuk Yahweh kepada Samuel (1 Sam. 9:16-17), dan yang kedua mengisahkan bahwa ia dipilih melalui undian (1 Sam. 10:17-27). Saul diurapi oleh Samuel, hakim terakhir bangsa Israel.

- Saul diurapi menjadi raja oleh hakim Samuel (1Sam. 9:1--10:16).
Keesokan harinya datanglah Samuel kedalam sotoh kediaman Saul dan memanggil Saul serta temannya lalu berkatalah Samuel kepada Saul: “Beritahukanlah kepada bujang itu agar pergi mendahului kita tetapi berhentilah engkau sebentar maka aku akan memberitahukan firman Allah kepadamu”. Lalu diambilah buli-buli berisikan minyak, dituangkanyalah keatas kepala Saul dan berkata:”Bukankah Tuhan telah mengutus engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat Tuhan, dan engkau akan menyelamatkannnya dari tangan-tangan musuh disekitarnya. Inilah tandannya bagimu,bahwa Tuhan telah mengurapi engkau menjadi raja atas milik-Nya sendiri.

- Saul menjadi raja dengan undian (1Sam. 10:17-27).
        Lalu dikerahkanlah bangsa Israel itu kehadapan Tuhan dalam rapat wakil-wakil rakyat yang berlangsung di Mizpa.dan berfirman lah Allah kepada bangsa itu: “ Aku telah menuntun oraang Israel keluar dari tanah Mesir dan telah melepaskan kamu dari tangan orang mesir yang telah menindas kamu “tetapi kamu malah menolak dan berkata: Tidak, angkatlah seorang raja atas kami.
 Kemudian berdirilah Samuel menyuruh segala suku Israel tampil kemuka dihadapan Allah, maka didapatilah suku Benyamin hingga didapatilah keluarga Kish bin Abiel tetapi ketika ia dicari tidak dapat ditemukan. Namun Tuhan berkata “ Sesungguhnya ia bersembunyi diantara barang-barang” lalu berlarilah orang mengambilnya dari sana dan didapatilah bahwa ia dari bahu keatas lebih tinggi dari pada setiap bangsa Israel dan berkatalah Samuel kepada bangsa itu. Lihatlah orang yang telah dipilih oleh Allah, kemudian bersoraklah seluruh bangsa itu. “Hidup Raja!” lalu pergilah Saul pulang kembali keGibe dengan berpura-pura tuli

- Kerajaan Saul (1 Sam. 14:37-52)
        Dalam pemerintahan selanjutnya Saul haruslah mampu menjadi nyata dalam setiap tindakanya dan jalan manakah yang hendak atau jalan yang dipilihnya sendiri. Pada masa pemerintahannya, saul selalu berpikir bercabang-cabang pada setiap tindakan yang ia lakukan. Didalam masa kepemimpinannya ia gagal dalam segala hal yang ia lakukan,dan yang ditugaskan kepadanya, yaitu :
      Ia gagal dalam melawan serangan musuh yang datang dari bangsa Filistin dan terhadap pembinasaan musuh-musuh Israel seluruhnya
      Didalam kepemimpinanya ia tidak mampu mengabungkan suku-suku bangsa Israel yang tercepah-pecah menjadi satu suku bangsa Israel yang besar.
      ia juga gagal dalam membawa bangsa Israel kembali kepada Tuhan penciptanya.

a)    Saul di Gibea
           Setelah pengejaran terhadap bangsa Filistin, kembalilah Saul ke Gibea dan memulai kembali awal kerajaannya yang meliputi: Palestin-tengah, sebagian tanah Yehuda dan sebagian tanah diseberang Yordan (Yabes) dan memimpin semua bangsanya dengan hidup sederhana.

b)    Kehidupan agama Bangsa Israel dan Saul (1Sam. 28:1-17).
                     Pada waktu bangsa Filistin akan menyerang bangsa Israel, berkumpulah seluruh orang Israel lalu mereka berkemah di Gilboa. Ketika Saul melihat kedatangan tentara Filistin, maka akutlah ia dan gemetarlah ia dalam tubuhnya lalu berkatalah ia kepada pegawainya carilah bagiku seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah agar aku dapat meminta petunjuk baginya agar dapat melawan tentara bangsa Filistin yang datang. Lalu datanglah En-Dor  menemui Saul dan berkata siapakah arwah yang akan kupanggil untukmu?  Jawabnya panggilah Samuel agar muncul dihadapanku. Namum terdengarlah oleh Tuhan bahwa Saul telah memanggil arwah. Bangkitlah amarah Tuhan terhadap Saul dan berkata “Aku telah mengoyakkan kerajaan dari tangamu dan telah memberikannya kepada orang lain. Itulah hukuman yang diberikan Tuhan kepada Saul ketika Saul memanggil Arwah tersebut.

- Tindakan permulaan yang dilakukan oleh Saul (1Sam. 11:1-15).
        Tak lama setelah Saul diurapi di Mizpa. Lalu Tuhan memberikan kepadanya suatu kesempatan permulaan suatu tindakan yang akan menyebabkan kekuasaanya menjadi lebih kokoh. Ketika perkemahan Yabesh-Giled dikepung oleh Nahas orang Amon. Lalu berkatalahYabes kepada Nahas orang Amon berikanlah kami kelonggaran waktu selama tujuh hari agar kami dapat mengirim utusan kepada raja kami yang ada di Israel. Sampailah utusan itu kepada bangsa Israel dan memberitakan kepada raja Israel, setelah mendengarkn perkataan utusan itu bangkitlah Saul dengan amarah yang menyala-nyala didalam hatinya. Kemudian diberitakanlah kabar itu melalui lembu yang dipotong-potong kepada seluruh bangsa Israel sebagai tanda utusan mengikuti Saul dan Samuel oleh perantara Utusan tersebut. Pergilah Saul dan Samuel dengan ratusan ribu orang yang ikut dengannya dengan membagi menjadi tiga pasukan yang besar. Lalu masuklah mereka kedalam tengah-tengah kemah permusuhan dan menyerang musuh sejak awal pagi hingga tengah hari hingga taka da lagi yang tinggal dan tersisa didalam kemah tersebut. Kemudian kembalilah Saul dan Samuel beserta pasukan yang amat besar itu menuju Gilgal dan mempersembahkan korban keselamatan dihadapan Tuhan.

- Penyimpangan yang dilakukan oleh Saul (1Sam. 13:1---14:46).
        Ketika raja Saul telah memerintah selama 2 tahun atas bangsa Israel. Kemudian datanglah bangsa Filistin yang hendak menyerang bangsa Israel. Lalu dipilihlah 3000 orang yang bersama-sama dengan Saul di Mikhmas dan pengunungan Bethel sengkan 1000 orang yang lain bersama Yonatan diGibea Benyamin untuk menahan serangan yang datang dari bangsa Filistin. Namun dalam peperangan itu Saul gagal melawan serangan bangsa Filisin yang sangat banyak,dan banyak pasukan-pasukan telah pergi meninggalkan raja Saul dan Samuel dan telah kehilangan nyawa dalam peperangan itu, sebab raja Saul hanya bertindak  menjalankan segala sesuatunya berdasarkan pemikiran saja  bukan berdasarakan  firman dan perkataan Tuhan  oleh karna itu Saul dan pasukanya kalah dalam peperangan itu.

- Saul ditolak sebagai raja (1Sam. 15:1-35).
        Lalu berkatalah Samuel kepada Saul,”Aku telah diutus oleh Tuhan untuk mengurapi engkau menjadi raja atas Israel, umat-Nya:oleh sebab itu dengarkanlah bunya firman Tuhan yang datang kepadamu. Lalu Tuhan memberikan perintah kepada Saul untuk menumpas Amalek sebab telah menghalang-halangi mereka ketika bangsa Israel pergi keMesir. Lalu dikumpulkanyalah seluruh bangsa Israel agar berjalan ditengah-tengah orang Amalek  agar aku tidak melenyapkan kamu bersama-sama mereka. Lalu ditumpasnyalah segala orang Amalek dengan mata pedangnya.lalu datanglah firman Tuhan kepada Samuel,dan berkata :”Aku menyesal, karna aku telah menjadikan Saul sebagai Raja,sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan Firmanku” melainkan hanya dengan tindakan dan pemikiranya saja.

- Akhir masa kerajaannya dan akhir hidup Saul (1 Sam. 31:1-31)
Akhir masa pemerintahan Saul ditandai oleh beberapa pemberontakannya kepada Allah. Diatas gunung Bilbao, Saul harus berperang untuk melawan dan menghabisi orang bangsa Filistin. Namun ketika itu berpalinglah Saul kepada Arwah sebab Saul tidak mendapatkan jawaban dari Tuhan. Keesokan harinya dari dalam  bumi mucullah seorang yang berselubung jubah yang memberitahukan bahwa kematian Saul telah dekat. Setelah mendengar kabar tentang Saul, hampir seluruh negeri Israel telah dikuasai orang Filistin dan menghimpun seluruh tentara mereka dan berkemah didekat Sunem. Esok harinya berperanglah Saul berserta anak-anaknya melawan orang Filistin, bangsa Isral melarikan diri akibat melihat banyaknya orang yang menyerang bangsa Israel. kemudian dikerjarlah Saul beserta anak-anaknya oleh orang Filistin dan akhirnya ketiga anak laki-lakinya mati didalan pertempuran itu. Kemudian terbunuh jugalah Saul oleh orang Filistin dan membawa mayat dan senjata Saul kenegerinya. Lalu kepala Saul dipancung dan mayatnya dipakukan pada tembok-tembok kota Bet-sean namun, orang-orang Yabesy mengambil mayat Saul dan dibakar lalu tulang-tulangnya dikuburkan. Dikemudian hari datanglah Daud dan mengambil Tulang-tulang itu dan menguburkanya didalam Kubur Kisy (2 Sam. 21:14).

II. PEMERINTAHAN RAJA DAUD

- Siapakah Daud?
            Daud adalah anak seorang dari Efrata, dari Betlehem-Yehuda, yang bernama Isai. Isai mempunyai delapan anak laki-laki. Ketiga anaknya yang besar-besar telah pergi berperang mengikuti Saul; nama ketiga anaknya yang pergi berperang itu ialah Eliab,anak sulung, anak keduanya ialah Abinabad, dan anak yang ketiga adalah Syama dan Daudlah yang paling bungsu diantara saudara-saudaranya (1Sam.17:12-14). Dan Daud memiliki keturunan pula dari Ahinoam,perempuan Yisreel yaitu : Amon anak sulungnya, lalu dari Abigail, bekas istri nabal, orang karmel yaitu Kileab anak keduanya, lalu dari Maakha, anak perempuan Talmai raja Gesur yaitu : Absalom anak ketiganya, dan dari Hagit yaitu : Adonia anak keempatnya, lalu dari Abital yaitu : Sefaca anak kelimanya dan yitream, dari Egla anak keenamnya dari isrtri Daud. Semuanya ini dilahirkan bagi Daud di Hebron (2Sam. 3:2-5).

- Mulanya ditunjuk menjadi Raja
        Raja Israel yang pertama, yakni Saul, telah ditolak dan mati dari kepemimpinannya; namum jabatan kepemerintahannya tetap dipertahankan dan dilanjutkan oleh Daud yang mengantikanya. Daud merupakan raja yang teokratis dan ia tidak ingin lebih dari pada wakil Allah dan didalam hati Allah.

- Daud di istana Saul
        Ketika masa pemerintahan Saul, roh Allah telah pergi dari dalam diri Saul. Sehingga Saul sering diganggu oleh roh Jahat yang dari datang dari Tuhan dan kadang-kadang menyebabkan saul lupa diri dan gelap mata. Lalu berkatalah Saul kepada hamba-hambanya”Carilah bagiku seorang yang dapat memainkan kecapi bagiku dengan baik dan bawakanlah ia kepadaku “ (1 Sam. 16:17). Lalu dibawakanyalah Daud dari Betlehem yang pandai memainkan kecapi. Ia seorang pahlawan dan seorang prajurit yang gagah perkasa dan Tuhan selalu menyertai ia. Lalu datanglah Daud dengan membawa persembahan kepada Saul dan memainkan kecapinya dihadapan Saul, lalu tertidurlah Saul dengan nyamanya diatas tahtanya. Semenjak saat itu Saul sangat mengasihi Daud dan mengangkatnya menjadi pembaawa senjata perang Saul.
               
- Daud diurapi menjadi Raja (1 Sam. 16:1-13)
        Setelah akhir pemerintahan raja Saul, pergilah Samuel ke Betlehem,kepada Isai agar anak bungsunya, yakni Daud mau diurapi menjadi Raja atas bangsa yang telah dipilih oleh Tuhan. Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Samuel, “aku telah mengutus engkau kepada Isai orang Betlehem itu, sebab diantara anak-anaknya telah kupilih seorang raja bagi-Ku”, pergilah dan temuilah dia dan katakanlah yang telah aku firmankan. Lalu pergilah Samuel dan tibalah ia diBetlehem dan menuju tempat kediaman Isai, setibanya ia dikediamanya, dikuduskanyalah Isai dan anak laki-lakinya dan mengundang mereka dalam acara pengorbanan itu. Lalu dipanggilnya lah seluruh anak lelakinya dan menghadap kepada Samuel, namun Samuel tetap berkata, “Orang ini pun tidak dipilih Tuhan”hingga anaknya yang ketujuh. lalu berkatalah Samuel kepada Isah: suruhlah anak bungsumu pulang dari pengembalaan kambing dombanya. Lalu pergilah anaknya yang lain menjemput dan memanggil dia dan tibalah kembali ia di kediamannya, Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Samue:”Bangkitlah , Urapilah dia, sebab inilah dia”. Lalu bangkitlah Samuel dan mengambil Tabung tanduk yang berisikan minyak dan mengurapi Daud ditengah-tengah saudaranya, sejak hari itu berkuasalah Roh Tuhan didalam dan atas Daud.

- Daud menjadi raja di Hebron atas kaum Yehuda (2 Sam. 2:1-4)
        Setelah akhir kepemimpinan Saul, berfirmanlah Allah kepada Daud dan memberikan petunjuk atas Daud untuk pergi  ke Hebron. Namun bertanya-tanyalah Daud kepada Tuhan; “Apakah aku harus pergi ke kota Yehuda, dan kearah manakah aku akan pergi?” kemudian berfirmanlah Allah kepada Daud, “Pergilah!” dan aku akan menunjukan jalan kepadamu. Lalu pergilah Daud dan kedua istrinya, beserta orang-orang yang mengiring mereka dan menetap di Hebron. Ketika Daud beserta rombongannya tiba di Hebron, berkumpullah para tetua-tetua adat yang ada di Hebron dan orang-orang Yehuda lalu mengurapi Daud menjadi raja atas kaum Yehuda yang ada disana sebab Allah telah memerintahkan itu atas Kaum Yehuda.

-Daud menjadi Raja Atas Israel
        Setelah kematian Isyboset, maka berdatanganlah dan berkumpul segala suku Israel ditanah Hebron, dan mengakui Daud sebagai raja yang telah dilantik oleh Tuhan. Ketika itu, Daud berumur tiga puluh tahun dan ia memerintah selama empat puluh tahun atas kekuasaanya. Di Hebron ia memerintah atas Yehuda selama 7 tahun lamanya, dan ditanah Israel (Yerusalem) ia memerintah selama tiga puluh tiga tahun atas seluruh bangsa Israel yang ada. (2 Sam. 5:1-5)

- Daud berperang melawan Goliat (1Sam. 17:1-58)
        Didalam pemerintahan Daud, bertemu pula lah ia dengan Saul, ketika Saul sedang mencari seorang pendekar untuk menentang para tentara bangsa Filistin. Lalu keluarlah seorang pendekar dari tengah-tengah bangsa Filistin yang dicari-cari Saud yaitu: Goliat, dari Gat. Dengan berpakaian yang gagah perkasa dan peralatan tempur yang lengkap, dan berkatalah Goliat kepada Saul,”mengapa engkau malah memanggilku untuk mengatur barisan perangmu, sedangkan aku ialah hamba bangsa Filistin dan bukan hamba Saul” (1Sam.17:8) diaturlah barisan perang menurut bangsanya, dan saling berhadapan dengan barisan lawan bersama dengan tiga Saudaranya didalam medan pertempuran. Kemudian majulah Daud dan mengambil tongkat perangnya, sedangkan umbannya berada pada tangan satunya lagi .tetapi ditunjukkan pulalah pedang perangnya oleh Goliat dan menghina Daud dengan perkataanya. Lalu berkatalah Daud kepada Goliat orang Filistin itu, “Engkau mendatangiku dengan pedang dan tombak serta lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta Alam, Allah dari segala bangsa Israel. Hari ini jugalah Tuhan akan menyerahkan engkau kedalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau serta memenggal kepalamu dari tubuhmu dan aku akan memberikan mayatmu kepada bangsa Filistin dan seluruh binatang yang ada dimuka bumi ini supaya seluruh bumi tahu,bahwa Israel mempunyai Allah atas semesta alam” (1 Sam. 17:45-46). Ketika Goliat orang Filistin itu maju untuk menyerang Daud dan bangsa Israel, berlarilah Daud dan memasukan tangannya kedalam kantungnya, diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbanya, maka kenalah dari dari orang Filistin itu, sehingga batu itu terbenam kedalam dahinya dan terjatuhlah ia dengan mukanya yang terlebih dahulu menyentuh tanah. Demikianlah Daud memenangkan peperangan dan mengalahkan orang Filisin itu dan membunuhnya tanpa pedang perang yang ada ditanganya.

- Akhir hidup Daud (1 Raj. 2:10-12)
            Menurut Alkitab, Daud dimakamkan di "Kota Daud" mungkin di sebelah tenggara wilayah Siloam. Kematian Raja Daud dijelaskan di (1 Raj. 2:10). "Kemudian Daud mendapat perhentian bersama-sama nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud." Dan Daud memimpin dan memerintah atas Israel selama 40 tahun: di Hebron selama 7 tahun lamanya dan di Yerusalem selama 33 tahun, lalu duduklah salomo diatas pemerintahan raja Daud dan memimpin bangsa Israel dan Yehuda.

III. MASA KERAJAAN SALOMO

-    Siapakah Salomo?
        Salomo merupakan putra dari Raja Daud, dan raja Daud terkenal dengan keputusan-keputusanya yang bijaksana dalam berbagai tindakannya dan selalu mampu membuat rakyatnya senang terhadap kepemimpinannya. Salomo memiliki istri serta gundiknya secara keseluruhan 700 istri dan 300 gundik

-Salomo diurapi menjadi raja
        Ketika usia Daud telah memasuki masa tua, dan akhirnya ia tidak mampu lagi memerintah atas Israel dan Yehuda jadi mulailah Israel mencari seseorang raja untuk mengantikan Daud menjadi seorang raja , akibatnya muncullah perebutan kekuasaan diantara anak-anak Daud. Daud pernah berjanji terhadap Tuhan bahwa apabila sudah tidak bisa lagi menjadi seorang raja maka ia akan memberi kekuasaan kepada Salomo anak Daud dari istrinya Betsyeba untuk mengantikan dia sebagai raja. Dan Daud berjanji bahwa Salomo lah yang akan mengantikan sebagai raja, mengetahui hal itu Daud kaget karna tidak ada yang memberitahukan akan kejadian itu, akhirnya Daud tetap berpegang kepada janji bahwa yang akan menggatikanya sebagai raja Israel adalah Salomo. Lalu Imam Zigok membawa tanduk berisi minyal dan diurapinyalah Salomo menjadi raja atas bangsa Israel dan Yehuda, kemudian bersoraklah rakyat dan meniupkan seruling dan bersukaria sampai seakan bumi terpecah dikarenakan sukacita bangsa yang memiliki seorang raja baru.

-Pesan Daud kepada Salomo (1 Raj. 2:3-4)
        Sebelum Daud akan meninggal, dia menitip suatu pesan kepada Daud yang isinya adalah “Lakukanlah kewajibanmu yang setiap terhadap Tuhan Allahmu dan ikutilah segala peraturan dan perintahnya yang tertulis pada hokum Musa supaya engkau mendapatkan keberuntungan untuk segala apa yang engkau tuju dan Tuhan menepati janji yang diucapkan tentang aku yakin : jika anakmu laki-laki tetap hidup dihadapanku dengan setia dengan segenap hati dan segenap jiwa maka keturunanmu takkan terputus dari tahta kerajaan Israel.

-                 Tindakan-tindakan Salomo untuk mengokohkan tahtanya (1 Raj. 2:13-46)
        Dalam rangka untuk mengokohkan tahtanya sebagai raja atas Israel, salomo melakukan segala macam cara walaupun melalukan tindakan-tindakan yang berdosa yaitu membunuh Adonia Abyatar dibuang ke Anotot, panglima perang yang ayahnya Yoab dibunu dan terakhir simei mula-mula diasingkan dan kemudian dibunuh.

-Kematian Salomo (1 Raj. 11:42)
        Setelah memerintah selama 40 tahun akhirnya ia wafat dan dikuburkan dikota daud, dan
Mendapatkan perhentian bersama nenek moyang dan ia dikuburkan dikota Daud, Ayahnya. Maka Rehabeam, anaknya, menjadi raja menggantikan ayahnya.
       


           

Comments

Popular posts from this blog

(LX. SAKRAMEN BAPTISAN DI HKBP)

SAKRAMEN BAPTISAN DI HKBP  I. Pendahuluan             Baptisan merupakan salah satu sakramen yang diperintahkan oleh Yesus sendiri dalam Amanat AgungNya. Oleh karena itu gereja melayankan baptisan sebagai salah satu sakramen bagi orang percaya.             Kata “baptis” berasal dari Bahasa Yunani, “baptizo” yang artinya: mencelupkan ke dalam air ataupun memasukkan ke dalam air. Pemandian ke dalam air baru menjadi “baptisan” apabila dilaksanakan dengan upacara seremonial yang khusus. [1] Baptisan yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus, yaitu baptisan yang berlaku di tengah-tengah gereja, bukan hanya menunjuk pada Kerajaan Allah yang masih akan datang, melainkan menjadi bukti dan mengukuhkan perwujudan atas kedatangan Kristus ke dunia. [2] HKBP sebagai salah satu gereja Tuhan di Indonesia mengakui dan melayankan Baptisan Kudus sebagai salah satu sakramen di samp...

(LXXVI. MENGENAL PDT. DR. SOUNTILON MANGASI SIAHAAN DAN PEMIKIRAN-PEMIKIRAN TEOLOGISNYA)

MENGENAL PDT. DR. SOUNTILON   MANGASI SIAHAAN DAN PEMIKIRAN-PEMIKIRAN TEOLOGISNYA [1] 1. Biografi             Pdt. Dr. Sountilon M. Siahaan lahir pada tanggal 7 April 1936 di desa Meat-Balige, sebuah desa di tepian Danau Toba. Setelah tamat dari SMA Negeri Balige 1956, beliau melanjutkan belajar ke Fakultas Teologi Universitas HKBP Nommensen dan selesai tahun 1961. Menikah pada 26 Agustus 1961. Sejak tahun 1961-1963 beliau bekerja sebagai Pendeta Praktek dan sekaligus sebagai Pendeta Pemuda/Mahasiswa HKBP Ressort Jawa Tengah yang berkedudukan di Yogyakarta. Ditahbiskan sebagai Pendeta HKBP pada 1 Juli 1962.             Beliau selanjutnya tugas belajar ke Universitas Hamburg pada tahun 1963 dan memperoleh gelar Magister Teologi pada tahun 1967 dan meraih gelar Doktor Teologi (Cum Laude) pada tahun 1973 dengan disertasi yang berjudul Die Konkretisierung ...

(XXXI. TAFSIRAN HISTORIS KRITIS MAZMUR 23:1-6)

Tinjauan Historis Kitab Mazmur 23:1-6 Oleh " Rahman Saputra Tamba " BAB I Pendahuluan             Nama kitab ini dalam LXX adalah Psalmoi [1] . Alkitab bahasa latin memakai nama yang sama. Kata Yunani (dari kata kerja psallo yang artinya “memetik atau mendentingkan”). Mula-mula digunakan untuk permainan alat musik petik atau untuk alat musik itu. Kemudian kata ini menunjukkan nyanyian ( psalmos ) atau kumpulan nyanyian ( psalterion) . [2] Dalam bahasa Ibrani ada kata mizmor yang artinya “sebuah nyanyian yang dinyanyikan dengan iringan musik”, namun judul Kitab Mazmur dalam bahasa Ibrani adalah [3] tehillim yang artinya “puji-pujian atau nyanyian pujian”.             Dalam Alkitab Ibrani, Kitab Mazmur terdapat pada awal bagian Kitab-kitab. Para nabi menempatkan sebelum Kitab Amsal dan tulisan hikmat lainnya, dengan alasan bahwa kumpulan tulisan Da...