Skip to main content

Posts

Showing posts from 2016

(I. SURAT FILIPI)

“Surat Paulus kepada jemaat Filipi” Oleh :  Rahman Saputra Tamba I. Pendahuluan             Surat Filipi merupakan surat yang berasal dari dalam penjara (1:7). Surat ini ditulis oleh Paulus pada tahun 60 dari dalam penjara yang ada di Roma. Surat Filipi ditulis oleh Paulus dengan tujuan untuk mendamaikan jemaat yang ada di kota Filipi (1:27-30, 2:21). Ketika Pulus menulis surat Filipi, ia telah memiliki pertalian yang sangat erat dengan jemaat yang ada dikota Filipi,yakni jemaat yang pertama kali didirikan didaratan Eropah.   Surat Filipi bukanlah surat yang berisi tentang pemberitaan Firman Tuhan, melainkan berisi tentang cinta dan kasih dari orang-orang yang ada didalam penjara. Selain berisi tentang cinta kasi, surat ini juga berisi tentang mengucap syukur atas berkat Tuhan dan memperingatkan kesatuan didalam jemaat. II. Hal-hal yang menarik           ...

(II. SURAT EFESUS)

“Surat Efesus” Oleh :  Rahman Saputra Tamba I. Pendahuluan             Surat Efesus merupakan surat edaran kepada jemaat-jemaat kristen bekas kafir yang diwaliki oleh jemaat Efesus dikota Efesus. Ada yang beranggapan bahwa surat Efesus ditulis oleh seorang yang menyebut dirinya sebagai Paulus. Namun ada pula yang beranggapan bahwa penulis dari pada surat Efesus ini ialah Paulus sendiri pada waktu dirinya sedang ditahan di kota Roma thn 62-63. Tidak hanya itu, ada pula yang beranggapan bahwa surat ini merupakan bagian dari tulisan Psoidegrapa.   Surat ini berisikan tentang adanya guru-guru jemaat yang sebagian menuntut kelakuan menurut hukum taurat Yahudi, sedangkan sebagian lainnya menyesatkan orang-orang Kristen kedalam tahyul dan ketidakpercayaan. Surat ini sangat menekankan tentang kemuliaan, kesatuan, dan kesucian jemaat kepada guru-guru penyesat tersebut.   II. Hal-hal yang menarik   ...

(IV. INJIL YOHANNES)

Injil Yohanes Oleh : Rahman Saputra Tamba 1. Pendahuluan             Injil Yohanes berdasarkan urutan canon, berada pada urutan ke 4 setelah Injil Sinoptik (Markus, Matius, Lukas). Injil Yohanes, berbeda dengan injil-injil lainnya baik dalam struktur maupun gaya bahasa. Menurut tradisi, ada beberapa fakta tentang siapa penulsi injil ini. Pendapat yang pertama, yang menulis injil ini ialah seorang Yahudi yang berpikir dan bisa berbahasa Aram (Meskipun injil Yohanes ditulis dalam bahasa Yunani) yaitu : Yohanes anak Zebedeus yang berasal dari kelompok-kelompok apostolic ketika Ia berada di Efesus sekitar pertengahan abad kedua. Yang kedua ialah, seorang Yahudi Palestina yang memiliki hubungan pribadi dengan Yerusalem (9:7; 11:18; 18:1). Yang ketiga berdasarkan (pasal terakhir), Ia ialah seorang “Murid yang dikasihi” yang merupakan teman dekat Petrus pada perjamuan malam yang terakhir (13:23), pada saat pengadilan-Nya (18:15-...

(III. SURAT IBRANI)

“Surat Ibrani” Oleh :  Rahman Saputra Tamba I. Pendahuluan             Surat Ibrani merupakan surat yang berbentuk suatu kotbah. Surat ini merupakan bagian dari pada sura-surat umum lainnya. Penulis dari pada surat Ibrani, para ahli berpendapat kalau surat ini dituis oleh soerang hamba Allah dan Hamba Yesus (1:1), ada juga yang berpendapat kalau surat ini ditulis oleh seorang dar generasi kedua (2:3), seorang guru yang tua (5:1-6:9) yang pada waktu itu terpaksa berada jauh dari jemaatnya (13:16). Berdasarkan pandangan para Ahli, penerima surat ini adalah suatu perkumpulan tertentu yang terdiri dari orang Kristen kafir, yang berada dalam bahaya, sehingga disesatkan oleh ajaran Gnosis-Judaisme dengan upacaranya dan kenyataan-kenyataan yang lama itu. Yang terdiri dari orang Kristen-Yahudi, yang perlu diterankan bagimana upacara dan pelaksanaan mengampuni dosa ditiadakan oleh pengangkatan Tuhan Yesus beserta kurbannya seba...

(V. INJIL KISAH PARA RASUL)

KISAH PARA RASUL Oleh :  Rahman Saputra Tamba 1. Pedahuluan             Kisah para rasul didalam urutan canon, berada pada urutan ke 5 setelah Yohannes dan tidak termasuk kedalam susunan injil-injil sinoptik (Markus, Matius, Lukas).Kisah para rasul secara garis besar berisi tentang gambaran awal perjalanan Yesus hingga setelah Yesus tidak ada. Ada yang menarik didalam Injil Kisah para rasul, yaitu : terdapat tulisan “ kami “ (16:10-17:20, 15:15, 21:21-28, 27:1, 28:16) . Berdasarkan kutipan kata “ kami” banyak para ahli yang berpendapat bahwa diduga penulis injil ini lebih dari pada satu orang.Pendapat pertama mengatakan bahwa“penulis injil ini ialah teman seperjalanan dari pada Paulus sendiri dalam   misinya memberitakan injil. Pendapat kedua mengatakan bahwa penulis dari pada injil ini ialah Lukas sendiri, dimana Ia bersama-sama dengan Paulus dengan menulis seluruh perkataan Paulus didalam catatanya. Ketiga, a...

(XVIII. MAX WEBER DAN MASALAH RASIONALITAS)

MAX WEBER DAN MASALAH RASIONALITAS Oleh :  Rahman Saputra Tamba I. Pendahuluan             “ Rasionalitas Intelek dengan Individu dan Objektivitas “. Kutipan inilah yang menjadi adasar / titik pusat dari teori Marx Weber. Marx Weber adalah seorang politisi yang handal, Ia lahir di Erfurt Thuringia tahun 1864. Ia berasal dari keturunan keluarga menengah keatas yang mengadopsi budaya borjuis. Semasa hidupnya ia hanya menaruh perhatiannya terhadap “ struktur social yang besar dengan pola-pola yang berjalan dalam perubahan sejarah terkait kenyataan social yang dipusatkan terhadap tindakan individu tersebut. “ II. Isi              Marx Weber menyatakan bahwa “ haruslah ada analisa yang penting antara hubungan pola-pola motivasi subjektif serta pola-pola institusional yang besar didalam masyarakat. Weber juga lebih cenderung terhadap institusi social ( Struktu...

(XVII. PEMIKIRAN TOKOH FILSAFAT MODRENISME)

Friedrich W. Nietzsche (Tuhan telah MATI) Oleh : Rahman Saputra Tamba I. Riwayat Hidup            Friedrich Wilhelm Nietzsche lahir di Rocken, Prusia, pada tanggal 15 Oktober 1844. Ia berasal dari keluarga yang sangat religius. Kakeknya, Friedrich August Ludwig Nietzsche, adalah seorang pejabat tinggi Gereja Lutheran. Ayahnya, Karl Ludwig Nietzsche meninggal ketika Nietzche masih berusia 4 tahun, yang merupakan seorang pendeta. Sedangkan ibunya, Franziska Oehler, ialah orang yang taat pada agama dan berasal dari keluarga pendeta. Latar belakang keluarganya yang religius inilah yang telah mendorong Nietzsche untuk belajar agama Kristen dan berusaha menaatinya semenjak kecil. Akan tetapi, ketika dewasa, ia malah meninggalkan dan mengkritik ajaran agama yang diwariskan oleh keluarganya tersebut. Pada tahun 1889, Nietzsche menderita penyakit jiwa. Namun, sebelum diserang penyakit jiwa, ia tidak dapat menghentikan aktivitas merenung dan menulisnya....